Sepaku, IKN (ANTARA) -
Warga Sukomulyo, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, dalam Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN), Kalimantan Timur (Kaltim) mengaku siap memasok jamur tiram untuk memenuhi kebutuhan penduduk Ibu Kota Nusantara (IKN), baik dalam bentuk jamur segar maupun jamur olahan.
"Kebetulan saya pembudidaya jamur tiram sejak enam bulan lalu. Tidak banyak sih, tapi kalau ada permintaan untuk memasok jamur tentu bisa karena jumlah pembudidaya jamur tiram di KIKN cukup banyak," kata Inggar Efrianata, pembudidaya jamur tiram, di Sukomulyo, Sepaku, Sabtu.
Inggar yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukomulyo ini menjelaskan, pembudidaya di KIKN ada yang sudah lama dan ada yang baru memulai, yakni sejak dilakukan pelatihan budi daya jamur tiram oleh Otorita IKN (OIKN) pekan lalu, yakni ada 30 peserta yang mengikuti pelatihan pekan lalu.
Ia mengatakan, jamur yang diproduksi di rumah jamur miliknya saat ini hanya dijual segar dan untuk melayani warga setempat, namun jika ke depan ada permintaan dalam bentuk olahan, baik jamur krispi, kudapan dan lainnya, maka pihaknya pun siap.
Pihaknya siap melayani permintaan jamur olahan karena telah menjalin komunikasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) maupun kaum perempuan yang tergabung dalam Dasa Wisma, mengingat kelompok tersebut sudah mahir mengolah aneka makanan dari jemur tiram.
"Saya tiap hari panen jamur dan langsung habis dipesan warga setempat, sedangkan rumah jamur saya belum saya optimalkan. Masih ada beberapa rak jamur yang belum saya isi baglog, nanti kalau di IKN sudah ada penduduknya, baru saya isi baglog di semua rumah jamur ini," ujarnya pula.
Jika ke depan permintaan jamur lebih tinggi ketimbang produksi di rumah jamur miliknya, itu bukan masalah karena ia telah membuat perencanaan matang, yakni ada tiga pola yang akan diterapkan.
Pertama adalah menggandeng semua petani jamur di KIKN dalam satu wadah maupun kelompok, agar bisa melayani permintaan dalam jumlah besar, kedua adalah dia akan menambah atau memperluas rumah jamur.
"Sedangkan yang ketiga, saya akan melatih warga setempat untuk memanfaatkan kolong rumah mereka untuk dibuat rumah jamur seperti yang saya terapkan, sehingga warga bisa merasakan langsung dampak adanya penambahan penduduk di IKNI," kata Inggar.