Penajam (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur, menyalurkan bantuan lebih kurang Rp5,5 miliar berupa alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara korban banjir yang terjadi pada Maret 2023.
BPBD Provinsi Kalimantan Timur, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward di Penajam, Sabtu, telah menyalurkan bantuan berupa alsintan kepada petani korban terdampak banjir di Kecamatan Babulu.
Bantuan alsintan dengan nilai sekitar Rp5,5 miliar, lanjut dia, berupa berupa 140 unit pompa air, alat semprot pertanian (hand sprayer) 150 unit dan delapan unit mesin pemanen kombinasi (combine harvester) multiguna.
Bantuan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Bantuan tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Perubahan 2023 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur," ujarnya.
Seluas 390 hektare lahan petani Desa Sumber Sari dan Gunung Makmur di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami gagal panen (puso) terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Long Kali di Kabupaten Paser, pada Maret 2023.
Banjir menggenangi lahan persawahan petani di dua desa itu saat memasuki musim panen, sehingga mengalami gagal panen dengan kerugian diperkirakan berkisar Rp2,7 miliar.Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini belum memberikan bantuan, kata dia, tetapi akan memberikan bantuan pada tahun anggaran berjalan di 2024.
"Pemerintah kabupaten nilai bantuan yang saat ini disalurkan sudah cukup, tahun depan baru akan saluran bantuan," tambahnya.
Petani terdampak banjir di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara juga bakal mendapatkan bantuan berupa uang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berita acara rapat menyebutkan ada bantuan berupa uang dari BNPB yang akan disalurkan pada saat masuk musim tanam, demikian Rozihan Asward.