Penajam (ANTARA) -
"Perlu ada pendekatan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus melalui program sekolah inklusi," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara Syahrudin M Noor di Penajam, Jumat.
Menurut dia, Dinas Dikpora perlu membuka sekolah inklusi karena sudah ada beberapa daerah yang membuka sekolah inklusi yang bisa dijadikan rujukan untuk membuka sekolah inklusi tersebut.
"Menyangkut kebutuhan tenaga pengajar untuk anak berkebutuhan khusus itu bisa direkrut Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara seiring pembukaan sekolah inklusi," katanya.
Ia mengatakan, pembauran peserta didik anak berkebutuhan khusus dengan peserta didik umum sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus yang menempuh pendidikan di sekolah inklusi itu.
Meskipun demikian, kata dia, di sekolah inklusi.atau pembauran antara sekolah umum dengan anak berkebutuhan khusus tidak semua jenis anak berkebutuhan khusus bisa mengakses sekolah inklusi.
"Biasanya jenis anak disabilitas yang bisa masuk sekolah inklusi seperti tunanetra, tunawicara, tunadaksa, dan autis ringan," ujarnya.