Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Partai Gerindra Bagus Susetyo meminta pembangunan bendung gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, segera direalisasikan untuk mendukung kedaulatan pangan di daerah tersebut.
"Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di Kecamatan Babulu, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan," kata anggota Komisi III Bagus Susetyo di Samarinda, Kamis.
Legislator daerah pemilihan Balikpapan itu mengatakan, bendung gerak Sungai Talake merupakan salah satu proyek strategis nasional yang telah direncanakan sejak lama, namun belum terealisasi hingga saat ini. Padahal, bendung gerak Sungai Talake dapat meningkatkan luas lahan sawah yang ada di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
"Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran Rp2 triliun," ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Bagus, bendungan seluas 74,307 hektare mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser bisa diperluas, sehingga nantinya akan mampu mencetak sawah-sawah petani baru di Kabupaten PPU dan Paser, hingga 4.000 hektare.
"Bendung gerak Sungai Talake merupakan upaya strategis agar Kaltim bisa meningkatkan produksi gabah," tandas Bagus.
Bagus Susetyo menuturkan pembangunan bendung gerak Sungai Talake juga dapat memberikan manfaat lain, seperti mengatasi banjir, mengendalikan sedimentasi, dan meningkatkan kualitas air sungai.
Selain itu, bendung gerak Sungai Talake juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1,5 megawatt.
Bagus berharap pemerintah pusat dapat mendukung pembangunan bendung gerak Sungai Talake, karena ini merupakan kepentingan untuk masyarakat Kaltim, khususnya petani di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
"Kami tidak ingin bendung gerak Sungai Talake hanya menjadi wacana tanpa realisasi," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalihkan anggaran pembangunan fisik bendung gerak Sungai Talake untuk pembangunan pengambil air di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, memenuhi kebutuhan air bersih Ibu Kota Negara Indonesia baru bernama Nusantara. (Adv/DPRD Kaltim)