Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin tidak ada konflik kepentingan antara posisinya di pemerintahan dengan statusnya sebagai pengusaha yang juga bergerak di bidang pertanian.
“Perusahaan aku tutup waktu jadi menteri waktu itu. Perusahaan racun tikus. Tapi yang lain tidak ditutup dong, karena bukan soal pertanian. Kita tegas. Tidak berubah, masa bertambah umur mau berubah,” kata Menteri Pertanian Amran di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu.
Amran yang merupakan pengusaha asal Makassar dan pendiri Tiran Group itu menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Pertanian periode 2014-2019, ia tidak pernah mencoba melobi-lobi pejabat Kementan lain untuk memuluskan jalan masuk perusahaannya agar mendapat proyek pemerintah.
Ia bahkan meminta awak media mencari tahu mengenai harta kekayaannya di internet dengan kata kunci Amran Rp50 miliar. Tercatat harta kekayaannya menyusut sebanyak Rp50 miliar selama menjadi menteri era Jokowi-Jusuf Kalla
Baca juga: Presiden Jokowi lantik Menteri Pertanian Amran Sulaiman
“Pernah aku main-main di sini? Pernah aku titip? Tolong dikasih tau, tidak ada kompromi,” tegasnya.
Adapun Presiden Joko Widodo melantik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Negara Jakarta, Rabu pagi untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus dugaan korupsi.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Amran ketika mengucapkan sumpah jabatan.
Dipandu oleh Presiden Jokowi, Amran juga bersumpah bahwa dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan dan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Amran kembali menjadi Mentan di pemerintahan Presiden Jokowi setelah pernah menjabat sebagai Mentan pada periode 2014-2019.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan lantik pejabat baru, Rabu