Balikpapan (ANTARA) - Jumlah titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur berkurang dari 79 pada Rabu (18/10) menjadi 36 pada Kamis (19/10) menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat, titik panas selama Kamis (19/10) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA terpantau di Kota Bontang serta Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.
Perinciannya, satu titik panas terpantau di Bontang, lima titik panas di Paser, enam titik panas di Kutai Barat, 20 titik panas di Kutai Timur, serta masing-masing dua titik panas di Kutai Kartanegara dan Berau.
Sehari sebelumnya, titik panas terdeteksi di Bontang (2), Paser (3), Kutai Barat (9), Kutai Timur (43), Kutai Kartanegara (13), Berau (7), dan Mahakam Ulu (2).
Informasi terkini mengenai sebaran titik panas telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat ditindaklanjuti.
Diyan mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan serta tidak melakukan pembakaran untuk membersihkan atau membuka lahan.
Jumlah titik panas di Kalimantan Timur berkurang
Jumat, 20 Oktober 2023 9:51 WIB
Titik panas selama Kamis (19/10) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA terpantau di Kota Bontang serta Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau