Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur mendorong para petani Kabupaten Kutai Timur untuk mengelola tanaman aren genjah melalui metode pertanian organik sehingga menghasilkan produk pertanian yang aman konsumsi dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir mengatakan pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida atau terkecuali bahan yang diperkenankan.
pada Pelatihan Pasca Panen dan Pengolahan Perkebunan Standar Organik, di Desa Kandolo, Teluk Pandan, Kutai Timur, Rabu, Muzakir menjelaskan pertanian organik menjadi semakin penting dalam konteks global, karena munculnya kesadaran tentang pentingnya lingkungan, kesehatan makanan, dan kesejahteraan para petani.
"Dengan menerapkan sistem organik, kita ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mengurangi polusi tanah dan air, dan penggunaan bahan kimia yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Dinas Pertanian Kabupaten PPU gelar pelatihan pengolahan pupuk organik
Muzakkir menjelaskan aren genjah merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan. Namun untuk memaksimalkan potensi komoditi aren, harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip sistem organik.
"Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius,"ungkap Ahmad Muzakkir.
Pertanian dengan sistem organik membuka peluang baru di pasar yang lebih kompetitif, karena produk organik saat ini memiliki permintaan yang stabil dan meningkat di pasar global.
Muzakir berharap, usai mengikuti pelatihan para peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan praktik-praktik organik dalam usaha pertanian dan pengolahan aren demi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan produktivitas serta daya saing komoditi aren di Kutai Timur khususnya di Teluk Pandan.
Baca juga: Bank Indonesia Dukung Petani Berlatih Pertanian Organik
"Kami percaya kita dapat menciptakan perubahan positif dalam sektor perkebunan yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, namun juga mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial," tuturnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dua hari yakni tanggal 17-18 Oktober 2023 dengan peserta sebanyak 15 orang yang merupakan utusan dari Kelompok Tani Nyiur Melambai.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber Supervisor Project PT. Iskol Agridaya Internasional dan Fasilitator Internal PT. Iskol Agridaya Internasional.