Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat Provinsi Kalimantan Timur akan diikuti 42 siswa SMA dari 14 kabupaten/kota di Kaltim dan Kalimantan Utara yang masing-masing daerah mengirimkan tiga siswa dalam satu regu.
"Meskipun Kalimantan Utara (Kaltara) sudah menjadi daerah otonomi baru setelah dimekarkan dari Kaltim pada 2012, tetapi kami masih mengajak dalam LDBI sebagai pembinaan," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kalimantan Timur (Kaltim) Asli Nuryadin di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan, masing-masing regu terdapat satu guru pembina untuk mendampingi peserta LDBI sehingga total peserta yang mengikuti sebanyak 56 orang, yakni 42 siswa dan 14 guru pembina.
LDBI tingkat Provinsi Kaltim akan dibuka Minggu (16/3) malam di Hotel Raja Samarinda, sedangkan lomba debat akan digelar selama dua hari, 17-18 Maret di SMPN 2 Samarinda.
Peserta LDBI merupakan siswa kelas I dan kelas II, sementara kelas III tidak dianjurkan mengikuti lomba tersebut karena harus konsentrasi menghadapi ujian nasional (UN) pada 14-16 April mendatang.
Para juara LDBI akan mendapat hadiah berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan, yakni juara I mendapat uang pembinaan Rp3 juta, juara II senilai Rp2,25 juta, dan juara III mendapat Rp1,5 juta.
Siapapun yang berhasil mendapat juara pertama akan mengikuti LDBI tingkat nasional yang akan digelar pada 27 April hingga 3 Mei, di Palembang, Sumatera Selatan.
Asli juga mengatakan tujuan digelarnya LDBI untuk meningkatkan daya kritis siswa SMA, menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa Indonesia, dan meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa.
Tujuan lainnya adalah untuk menjauhkan siswa dari kenakalan remaja, menjauhkan dari penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan hal lain yang bersifat merugikan pelajar dan masyarakat umum.
Berbagai tingkah negatif dapat dihindari dengan adanya kegiatan tersebut, karena peserta yang mengijuti LDBI mapun berbagai jenis lomba lain yang akan digelar, siswa akan rajin belajar dan berlatih, sehingga niat untuk hura-hura dan kegiatan negatif lain akan semakin jauh. (*)