Paser (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser mengambil sampel air di sepuluh titik di daerah aliran sungai (DAS) untuk mengetahui indek kualitas air di daerah itu.
"Ada dua DAS yang airnya kita ambil di 10 titik yaitu DAS Adang Telake dan Adang Kuaro," kata Kepala DLH Paser Achmad Safari di Tanah Grogot, Rabu (20/9).
Ia menyebutkan dari indeks kualitas air tersebut , pihaknya bisa menyusun langkah atau tindakan apa yang harus dilakukan.
Menurutnya indeks kualitas air menjadi data untuk melakukan tindakan preventif, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Selain itu juga menjadi bahan evaluasi terhadap langkah pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan yang telah dilakukan.
Lanjutnya, sampel air tersebut telah dikemas ke dalam jerigen dan botol kaca sebelum di masukan ke dalam box berisi es batu untuk pengawetan sampel.
"Sampel akan dibawa ke laboratorium di Samarinda untuk dianalisa, " ucap Safari.
Dikemukakannya, biasanya pada musim kemarau selalu berdampak pada kualitas air di daerah sumber air. Kondisi tersebut menyebabkan banyak tumbuhan di sekitarnya mati atau terganggu pertumbuhannya.
"Apalagi jika lingkungan di sekitarnya rusak, volume air akan cepat berkurang," katanya.
Safari menambahkan selain mengambil sampel air di daerah aliran sungai, DLH Paser juga mengambil sampel air embung dan air sumur di 10 tempat yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Paser.