Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut partainya adalah milik semua anak bangsa.
PAN, kata Zulhas, memang lahir dari rahim Muhammadiyah. Namun, perjuangan Muhammadiyah adalah untuk seluruh bangsa, sehingga inklusivitas adalah mandat dari perjuangan tersebut.
"PAN melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah milik semua anak bangsa, sebagaimana logo kami Matahari," katanya dalam pidato politiknya saat Peringatan HUT Ke-25 PAN di Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.
Zulhas menjelaskan Matahari pada logo PAN memiliki filosofi sebagai lambang dari pemberi kasih sayang dan kehidupan bagi siapa pun.
"Matahari filosofinya memberikan kasih sayang, memberikan kehidupan, memberikan cintanya kepada siapa saja tanpa pandang bulu, tanpa pilih-pilih. Itulah Partai Amanat Nasional," ujarnya.
Dia pun menyebut PAN merupakan partai yang menerapkan budaya demokrasi, egaliter, dan sistem merit. Hal itu katanya terlihat dari banyaknya anak muda yang bergabung dengan partai tersebut.
"Lihat tadi, muda semua, kenapa? Karena partai ini menerapkan kultur demokrasi, egaliter, merit system, di samping mengakomodasi dan mengakselerasi keterlibatan generasi baru politik Indonesia," ucap Zulhas.
Pasca-25 tahun PAN berdiri, Zulhas meminta para kader untuk terlibat aktif dalam pemajuan bangsa dan negara, serta memastikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat.
"Menciptakan tatanan bernegara yang adil dan berdaulat, sebagaimana visi Partai Amanat Nasional untuk bangsa ini ke depan adalah kemajuan dan kedaulatan," sambung Ketua Umum PAN itu.
Menutup pidato politiknya, Zulhas memandatkan kader untuk memperjuangkan ide-ide kemajuan negeri.
Ia pun meminta kader bekerja secara serius dan bersungguh-sungguh, terutama dalam membantu dan menyejahterakan rakyat.
"Menangkan pemilu legislatif, menangkan pilpres. Lihatlah Matahari telah tinggi di ufuk timur, lambungkan Matahari tepat di atas kepala kita, Matahari tertinggi, Matahari di jam 12 pas," pesan dia.