Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk menggelar Q-Jurnal Papaer Award, sebuah ajang papaer menulis ilmiah memperebutkan hadiah Rp7,5 juta untuk lima papaer terbaik.
Executive General Manager pada Divisi Solution Convergence Telkom di Balikpapan Achmad Sugiarto di Balikpapan, Selasa, mengatakan dalam lomba itu ada kategori paper terfavorit, yakni yang paling banyak diunduh.
"Untuk kategori tersebut disediakan hadiah masing-masing sebesar Rp4 juta untuk 5 paper. Kami sangat berharap ada peserta dari Balikpapan yang meraih juara," ujarnya.
Ia mengatakan, yang menjadi peserta para lomba penulisan ilmah itu adalah para akademisi di Indonesia, baik dosen perguruan tinggi, mahasiswa, maupun peneliti non perguruan tinggi.
Tema-tema yang ditetapkan Telkom adalah politik, pemilu, pencegaan korupsi, teknologi komunikasi, informasi dan inovasi. Selain itu bidang kesehatan dan Jamkesmas, transportasi dan budaya pelopor keselamatan berlalu lintas, serta bidang pariwisata dan ekonomi.
"Paper lama bisa juga diikutkan," kata Achmad Sugiarto. Syaratnya hanya sesuai dengan salah satu tema yang telah ditetapkan," ujarnya.
Syarat lain adalah paper tersebut harus diunggah atau di-upload ke situs Q-Journal (www.qjournal.co.id).
Pemenang akan diumumkan sebelum 10 April 2014 atau pada hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Lomba ini sudah dimulai sejak 1 Februari 2014.
Menurut Achmad Sugiarto, paper-paper peserta lomba akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Ashwin Sasongko dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yundini H Erwin dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Prof Azril Azahari PhD.
"Kami ingin menggairahkan keinginan masyarakat untuk menulis, kompetisi Q-Journal Paper Awards menjadi salah satu upaya untuk mencapai target 1.000 jurnal dan riset akademis karya anak bangsa di laman Q-Journal," katanya.
Menurut dia, laman Q-Journal yang dikembangkan sejak Maret 2013 diharapkan bisa menjadi motor penggerak kalangan akademis untuk mendapatkan sekaligus mengunggah hasil riset dan wacana akademis Indonesia ke ranah global.
"Dengan fungsi Global Discovery Service, Q-Journal menjadi media untuk menyebarluaskan materi akademis berskala internasional ke berbagai universitas dengan biaya terjangkau," katanya.
Sebaliknya, kata dia, fungsi "Global Publishing Service" memungkinkan materi akademis dari lembaga riset dan pendidikan di tanah air di akses ke ranah internasional.
Sugiarto mengatakan, perlu biaya ratusan juta per perguruan tinggi bila ingin akses berlangganan jurnal-jurnal ilmiah dari dalam dan luar negeri.
Dengan Q-Journal, kata dia, hampir seluruhnya gratis. Kampus hanya perlu investasi beberapa belas juta untuk sambungan internet.
"Kami berharap terjadi peningkatan berarti pada tingkat sitiran (citation rate) dari paper-paper Indonesia, yang secara otomatis akan meningkatkan pengaruh atau dampak dari jurnal ilmiah itu, reputasi akademis penulis, serta perguruan tinggi atau lembaga penelitiannya," kata Sugiarto. (*)