Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengingatkan kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat untuk membantu program pemerintah daerah (pemda) membangun rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu.
"Perusahaan yang beroperasi di Kaltim, tolong dialokasikan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Kita bukan minta uang, tapi dana CSR untuk bangun rumah layak huni," kata Gubernur Isran Noor di Kutai Kartanegara, Selasa.
Isran menyebut seruan partisipasi program sosial ini bukan hanya ditujukan kepada perusahaan tambang batu bara dan migas saja. Namun perusahaan lain yang memiliki keuntungan besar dari bisnis mereka di Kaltim wajib mengalokasikan dana CSR, salah satunya membangun rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu.
Gubernur lantas menyebut salah satu bank pemerintah nasional yang memiliki banyak keuntungan di Kaltim hingga saat ini belum mewujudkan kontribusinya.
"Padahal BPD perbankan yang masih kecil saja bisa membangun 50 unit. Tapi justru bank besar belum ada kontribusi," sindir Gubernur.
Isran memberikan apresiasi kepada perusahaan di Kaltim yang telah berkontribusi dalam program sosial kemasyarakatan, salah satunya yakni PT Bayan Group.
"Harus diberikan apresiasi karena Bayan Grup sudah banyak bantuannya. Ada rumah layak huni, ada jalan, ada jembatan, pendidikan dan masih banyak yang lainnya," tambah Gubernur.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Rumah Layak Huni (BPRLH) M Taufik Fauzi mengungkapkan secara keseluruhan dari tahun 2022 hingga 2024 Pemprov Kaltim bekerja sama dengan Kodam VI Mulawarman akan membangun sebanyak 508 rumah layak huni dari dana CSR. Tiap rumah layak huni dibangun dengan anggaran Rp115 juta.
"Tahun 2022 sudah terbangun 221 unit rumah layak huni di delapan kabupaten dan kota. Tahun 2023 sudah terbangun 27 unit," ungkap Taufik.
Tahun ini secara keseluruhan akan dibangun sebanyak 90 unit rumah layak huni. "Kita harapkan tahun 2024 target 508 unit rumah layak huni tercapai, termasuk di Berau dan Mahakam Ulu," harap Taufik.