Penajam (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur berkomitmen melakukan eliminasi dan pencegahan stunting akibat kurang asupan gizi pada anak guna menghindari dampak jangka panjang, terutama yang merugikan mereka.
Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar di Penajam, Jumat, mengatakan pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan penanganan stunting dan pencegahan kasus tersebut agar tidak bertambah.
Faktor penting yang harus diperhatikan agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran, kata dia, terkait dengan kualitas data. Perbaikan data bakal menjadi rujukan perencanaan pemantauan dan evaluasi tindakan eliminasi serta pencegahan kekerdilan anak.
Penghapusan dan pencegahan stunting yang dilakukan, kata dia, harus dengan dukungan pendataan serta memperhatikan ketepatan dan ketelitian data.
Selain itu, kata dia, petugas gizi di puskesmas dan bidan desa berperan melakukan penelusuran kasus agar anak dan balita yang potensi kekerdilan dapat terdata.
Data stunting di daerah tersebut mencapai kurang lebih 873 kasus, dengan angka terbanyak di Kecamatan Sepaku tercatat sekitar 400 kasus.
Ia mengharapkan kerja sama antara sektor kesehatan dan non-kesehatan karena keberhasilan penanganan stunting dipengaruhi dukungan kerja sama antarsektor.
"Mudah-mudahan tindakan pencegahan yang dilakukan dapat eliminasi potensi kekerdilan anak di Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya.
Ia menyebut sebagian besar penyebab stunting karena minim akses air bersih dan fasilitas sanitasi, serta kurang kebersihan lingkungan, sedangkan penyebab lainnya berupa faktor genetika.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya mengatasi jumlah kekerdilan anak untuk selanjutnya menyusun langkah-langkah pencegahan stunting.
Selain itu, kata Tohar, kampanye percepatan penurunan kasus kekerdilan anak juga terus digencarkan di Kabupaten Penajam Paser Utara.