Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 100 siswa SMA dari kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim mengikuti pelatihan pendidikan karakter yang dirangkai dengan kegiatan kepramukaan, agar kecintaan mereka terhadap NKRI dan wawasan kebangsaan terus bertambah.
"Saaat ini pendidikan kepramukaan tidak sesering seperti dulu sehingga saya menginginkan kepramukaan di Kaltim kembali berkembang karena manfaatnya sangat besar bagi pendidikan karakter bangsa untuk siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Jumat.
Selama ini, katanya, kegiatan kepramukaan hanya terdapat di sejumlah sekolah tertentu di beberapa daerah, itu pun jumlahnya hanya sedikit sehingga perlu adanya gerakan dari semua elemen terkait agar pramuka kembali marak.
Sejak era 1980-an, kata Musyahrim, setiap hari Sabtu pasti terlihat kegiatan kepramukaan di semua daerah dan semua siswa di sekolah, padahal saat itu mereka tidak mengenal substansi maupun makna pramuka dan kepramukaan yang sebenarnya, tetapi mereka bangga memakai seragam pramuka.
Sementara di era saat ini, subtansi yang sebenarnya tentang arti pramuka dan kepramukaan secara perlahan mulai dipupukkan kepada siswa, sehingga kegiatan ekstrakuler tersebut harus kembali digelorakan guna meningkatkan kecintaan siswa terhadap adat dan budaya, kesetiakawanan, dan makna kebangsaaan yang hakiki.
Ke-100 siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan yang dimulai sejak 27 hingga 30 November ini adalah dari Samarinda terdapat 34 siswa yang tersebar dari 21 SMA baik negeri maupun swasta.
Kemudian dari Balikpapan terdapat 13 siswa yang tersebar dari 13 SMA negeri dan swasta, atau masing-masing sekolah mengirimkan siswa untuk mengikuti pendidikan karakter tersebut.
Dari Kabupaten Kutai Kartanegara, masing-masing kecamatan terdapat satu orang wakil untuk mengikutinya, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 16 siswa SMA dari 16 yang ada kecamatan di kabupaten tersebut.
Kota Tarakan terdapat tidak siswa dari tiga sekolah, Kabupaten Malinau terdapat tiga siswa, Berau tiga siswa dari tiga sekolah, Kabupaten Bulungan terdapat tiga siswa dari DUA sekolah, yakni satu peserta dari SMAN 1 Tanjung Palas, dan dua peserta dari siswa SMAN 1 Tanjung Selor.
Dari Bontang terdapat 10 peserta dari 10 sekolah, Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat lima peserta dari lima sekolah berbeda, Kabupaten Paser ada lima siswa dari lima kecamatan berbeda, dan Kabupaten Kutai Timur terdapat lima siswa dari empat kecamatan. (*)