Samarinda (ANTARA) - Direktur RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS ) David Hariadi Masjhoer menargetkan pada tahun 2023 meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) dalam penanganan pasien menjadi 100 persen, sehingga bisa memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
“Pada tahun 2020 SPM kita hanya 60 persen, kemudian pada 2022 SPM meningkat menjadi 87 persen dan pada 2023 kami maksimalkan agar dalam penanganan pasien meningkat menjadi 100 persen,” kata David di Samarinda, Senin.
Ia menjelaskan, untuk program kerja prioritas adalah peningkatan standar pelayanan minimal (SPM) Rumah Sakit, kemudian program yang lain mengikuti rencana pembangunan jangka menengah perusahaan (RPJMP) tahun 2023.
Menurutnya, SPM Rumah Sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan kesehatan perorangan di pusat-pusat pertanggungjawaban yang wajib dilaksanakan oleh Rumah Sakit dengan standar kinerja yang ditetapkan.
“Misalnya kalau pasien yang masuk pada UGD dilayani selama lima menit, maka daya tampung misalnya satu kali pelayanan adalah 40 pasien, maka pihak Rumah Sakit wajib menyiapkan pelayanan untuk kecukupan itu pada pelayanan tensi, pelayanan dari tenaga perawat dan pelayanan oleh dokter,” ucap David.
Adapun hal lain yang diprogramkan RSUD AWS pada 2023 adalah pengurusan izin Cyclotron & Pet-CT Scan yang akan diterbitkan pada Februari mendatang . PET-CT scan biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran bagian dalam tubuh dengan lebih rinci, mendapatkan informasi yang tidak tersedia, jika hanya dilakukan PET atau CT saja. Biasanya dimanfaatkan untuk mendiagnosa kanker.
Selain itu juga, program lain adalah pengurusan akreditasi pendidikan dan penelitian Rumah Sakit dan juga re-akreditasi Rumah Sakit, karena masa berlakunya sudah akan berakhir.
David menegaskan, Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit, diperlukan penyempurnaan terhadap penyelenggaraan akreditasi Rumah Sakit.
Re-akreditasi RSUD AWS dilakukan untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah Sakit, dan rumah sakit sebagai institusi. Kemudian meningkatkan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis, serta mendukung pelayanan terpadu yang optimal bagi pasien.
“Selanjutnya program rutin tahunan tak lain adalah penyediaan dan maintenance alat- alat klinis Rumah Sakit,” ujar David Hariadi Masjhoer .