Samarinda (ANTARA Kaltim) - Hanya seorang calon haji asal Kabupaten Paser, kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur HM Kusasi, sempat dirawat di rumah sakit di Tanah Suci.
"Ada seorang jamaah calon haji dari daerah kita yang sempat dirawat di rumah sakit di sana (Arab Saudi) akibat terpengaruh cuaca namun saat ini kondisinya sudah pulih dan kembali melaksanakan tahapan ibadah haji," ungkap Kusasi, yang dihubungi dari Samarinda, Senin.
Secara umum, lanjut Kusasi, kondisi calon haji asal Kaltim di Tanah Suci dalam keadaan sehat.
"Memang banyak yang terkena dampak suhu cuaca di Tanah Suci yang sangat panas, namun hanya mengalami flu dan batuk. Saat ini, suhu di Arab Saudi sekitar 36 derajat celcius sementara di Kaltim hanya berkisar 30 derajat celcius sehingga perubahan suhu tersebut berdampak pada kondisi fisik para calon haji," katanya.
"Namun secara umum, calon haji Kaltim kondisinya sehat semua dan siap menjalankan seluruh tahapan ibadah haji," ungap Kusasi.
Seluruh calon haji asal Kaltim, kata Kusasi, saat ini sudah berada di Mekkah dan dalam beberapa hari ke depan menjalankan ibadah wukuf.
"Pada 9 Dzulhijjah 1434 Hijriah atau 14 Oktober 2013, calon haji Kaltim akan melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Jarak Mekkah ke Arafah sebenarnya dekat saja dan bisa ditempuh dalam setengah hari namun karena kondisinya sangat padat sehingga dibutuhkan stamina dan persiapan yang baik agar proses ibadah haji itu bisa berjalan lancar," ungkap Kusasi.
Sebelum melaksanakan wukuf, lanjut Kusasi, calon haji asal Kaltim akan diberi pembekalan.
"Dua atau tiga hari sebelum wukuf, para calon haji itu terlebih dahulu diberi arahan untuk persiapan," ujar Kusasi.
Jamaah haji asal Kaltim diperkirakan akan tiba di tanah air mulai pada 21 Oktiber 2013.
Total jamaah calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Haji Balikpapan sebanyak 4.285 orang, terdiri atas 4.225 jamaah haji dan 60 petugas panitia dengan rincian, 2.257 calon haji asal Kaltim dengan tujuh kloter, 1.407 calhaj asal Sulawesi Tengah (tiga kloter) serta 561 calhaj asal Sulawesi Utara yang terbagi dalam dua kloter. (*)