Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 360 jemaah calon haji asal Kalimantan Timur dipastikan tidak akan kehilangan hak pilih pada pemilihan calon gubernur setempat pada 10 September 2013, karena jadwal keberangkatan telah ditukar dengan calhaj dari Sulawesi Tengah.
"Kemenag Kaltim, Sulawesi Tengah, dan Kemenag Sulawesi Utara sudah melakukan pertemuan di Asrama Haji Balikpapan, kemarin, hasilnya adalah kloter pertama yang seharusnya calon jamaah haji asal Kaltim, disepekati ditukar dengan jamaah asal Sulteng," kata Kepala Kanwil Kemenag Kaltim HM Kusasi di Samarinda, Kamis.
Kusasi yang didampingi stafnya, H Suriansyah dalam pertemuan antar-Kemenag tiga provinsi itu juga disaksikan oleh perwakilan dari Kemenag Pusat, sehingga hasil yang dicapai dalam rapat tersebut sudah sah.
Hasil kesepakatan dengan dua provinsi lain yang keberangkatan hajinya bergabung melalui pintu Emabarkasi Haji Balikpapan ini, sekaligus menjawab kekhawatiran para pemilih, yakni sebelumnya mereka ada yang merasa tidak nyaman jika tidak bisa berpartisipasi dalam Pilgub Kaltim.
Dikatakannya, dalam pertemuan itu juga ditemukan kesepakatan jadwal keberangkatan masing-masing daerah, yakni pada kelompok terbang (kloter) satu hingga kloter empat yang berangkat adalah calon jamaah haji asal Sulawesi Tengah (Sulteng), kolter lima hingga kloter enam yang berangkat adalah calon haji dari Sulawesi Utara (Sulut).
Sedangkan Kaltim yang merupakan tuan rumah, akan berangkat pada kloter tujuh hingga kloter terakhir atau kloter 16.
Menurutnya, calon jamaah haji Sulut yang bergabung berangkat melalui Embarkasi Haji Balikpapan pada 2013 sekitar 500 orang, sedangkan calon jamaah ahji asal Sulteng mencapai 1.700 orang. Kemudian calon jamaah haji asal Kaltim sekitar 2.500 orang.
Dia juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat Kemenag Kaltim bersama Kemenag kabupaten dan kota setempat akan melakukan pertemuan kembali, yakni membahas tentang daerah mana yang akan berangkat di antara kloter tujuh hingga kloter 16 itu.
"Calon jamaah haji asal Kaltim memang sudah dipastikan berangkat di kloter tujuh hingga 16, tetapi kabupaten atau kota mana yang harus berangkat lebih dulu belum kami pastikan, makanya rapat yang akan kami gelar dalam waktu dekat akan membahas masalah itu," kata Kusasi. (*)