Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menjadi juru kampanye pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 3 yakni Imdaad Hamid - Ipong Muchlissoni di Stadion Rondo Demang, Tenggarong, Kamis.
Prabowo menyampaikan orasinya di depan ribuan orang pendukung pasangan Imdaad-Ipong yang diusung dari jalur independen. Saat tiba di Stadion Rondo Demang massa berebutan ingin bersalaman dengan Prabowo.
Prabowo menilai pasangan Imdaad-Ipong sebagai pemimpin yang jujur dan bersih. "Jadi saya kira pasangan nomor urut 3 ini sangat cocok untuk memimpin Kaltim, Pak Imdaad sudah dua periode jadi Walikota Balikpapan sangat baik. Beliau terkenal dimana-mana sebagai orang yang bersih dan bebas korupsi," katanya.
Provinsi Kaltim adalah termasuk terkaya di Indonesia yang menyumbang begitu banyak devisa ekonomi secara nasional. Namun masalah yang banyak terjadi adalah kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), katanya.
"Banyak uang rakyat yang bocor karena praktik-praktik yang tidak benar. Misalnya pengelembungan nilai proyek serta kekayaan nasional kita yang terkuras dan merugikan kesejahteraan rakyat banyak," katanya.
Prabowo menambahkan bahwa majunya pasangan Imdaad - Ipong melalui jalur independen dan benar-benar kekuatan dari bawah saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Prabowo juga terkesan dengan program pembangunan sebesar Rp1 miliar- Rp5 miliar per desa yang merupakan program andalan Imdaad - Ipong karena merupakan program yang strategis. Dan menurut dia hal tersebut merupakan kunci dari bangsa Indonesia adalah pembangunan pedesaan.
Saat kampanye akbar berlangsung, para pendukung pasangan Imdaad - Ipong juga disuguhkan hiburan oleh para artis lokal serta dilakukan undian yang berhadiah mobil. (*)
Prabowo Jurkam Pasangan Imdaad-Ipong di Tenggarong
Kamis, 5 September 2013 22:17 WIB
Banyak uang rakyat yang bocor karena praktik-praktik yang tidak benar. Misalnya pengelembungan nilai proyek serta kekayaan nasional kita yang terkuras dan merugikan kesejahteraan rakyat banyak,"