Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 360 pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim pada 10 September 2013 dari calon haji asal Kaltim yang terancam hilang karena di saat yang sama harus berangkat, diyakini tidak akan hilang karena sudah dicarikan solusi.
"Solusi yang sudah kami putuskan adalah calon haji asal Kaltim khusus untuk kelompok terbang (kloter) pertama yang berangkat 10 September, keberangkatan mereka akan diundur dan ditukar dengan calon haji asal daerah lain," ucap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Perwakilan Kaltim HM Kusasi di Samarinda, Selasa.
Calon haji dari daerah lain yang akan ditukar itu adalah calon haji asal Sulawesi Tengah (Sulteng) dan asal Sulawesi Utara (Sulut) yang sama-sama embarkasinya berangkat dari Bandara Sepinggan Balikpapan.
Saat ini, katanya, pihaknya sedang mencoba berkomunikasi dengan Kemenag asal dua provinsi itu. Apabila komunikasi sudah klop, maka pihaknya akan mengadakan pertemuan, yakni antara Kemenag Kaltim, Sulut, dan Sulteng, tentang penukaran keberangkatan ke Tanah Suci Mekah.
"Bagi kami, terserah saja yang berangkat di kloter pertama, boleh jamaah asal Sulut yang menggantikan, boleh juga jamaah asal Sulteng yang menggantikan jamaah Kaltim, tapi yang penting pertemuan dulu yang harus kami wujudkan," ujar Kusasi.
Semula, katanya, memang ada wacana bahwa tempat penguatan suara (TPS) yang akan dipindahkan ke Asrama Haji Batakan, Balikpapan, tetapi cara itu dinilai tidak efektif atau terlalu rumit karena berkaitan dengan birokrasi dan kemungkinan akan ada masalah lain.
Selain itu, jadwal penerbangan oleh Maskapai Garuda Indonesia juga belum tahu persis kapan jam berangkatnya meskipun sudah ditentukan pada 10 September, tetapi keberangkatan di hari itu bisa pagi atau siang.
Lagi pula, enam jam sebelum calon haji berangkat, maka mereka harus berkumpul di asrama, karena masih ada sejumlah administrasi dan masalah lain yang harus dikoordinasikan oleh panitia dan calon haji.
"Berdasarkan atas beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika TPS-nya dipindahkan itulah, maka kami memutuskan bahwa bagi jamaah asal Kaltim yang akan berangkat di kloter pertama, bisa ditukar dengan kloter kedua, ketiga atau kloter lainnya, keputusannya akan ada setelah pertemuan mendatang," kata Kusasi lagi. (*)