Samarinda (ANTARA Kaltim) - Banjir masih merendam tujuh kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Darmansyah.
Ketika dihubungi dari Samarinda, Kamis petang, dia menyatakan, hingga sore, tujuh kecamatan masih terendam bahkan ketinggian air terus bertambah.
Berdasarkan hasil koordinasi bersama beberapa kecamatan di wilayah hulu Sungai Mahakam, lanjut Darmansyah, hingga pukul 16.00 Wita, dari sembilan kecamatan yang sebelumnya terendam banjir sejak 19 April 2013, dua kecamatan, yakni Tabang dan Kembang Janggut, air sudah surut.
"Saat ini, banjir di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut sudah surut dan rumah-rumah warga yang sebelumnya sempat terendam hingga 3 meter sudah tidak terendam," katanya.
Ia mengatakan bahwa banjir di Kecamatan Kenohan ketinggian air bertambah 10--15 sentimeter; di Kecamatan Muara Wis air naik 10--20 cm, di Muara Muntai ketinggian air bertambah 10 cm, di Kota Bangun air naik 5--10 cm, sementara di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu ketinggian air tetap bertahan.
Selain di Kecamatan Tabang dan Kebang Janggut, kata dia, banjir di tujuh kecamatan itu juga masih merendam rumah-rumah warga.
"Berdasarkan pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Muara Kaman, sampai saat ini juga tidak ada warga yang terkena penyakit akibat dampak banjir tersebut," kata Darmansyah.
Sampai saat ini, kata dia, 25 kepala keluarga dari 109 masih tetap bertahan di pengungsian.
Terdapat dua titik pengungsian akibat banjir yang melanda kawasan Kecamatan Muara Kaman, yakni di Dusun Tabalai terdapat 19 KK dari 85 dan di Dusun Benua Lawas terdapat enam KK dengan 24 jiwa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Muara Kaman, Iswadi, mengatakan bahwa tim medis tetap memantau kondisi warga yang menjadi korban banjir.
"Kami terus melakukan pemeriksaan terhadap warga yang menjadi korban banjir. Sejauh ini, belum ada terkena penyakit akibat dampak banjir tersebut," ungkap Iswadi.
Walaupun Puskesmas Muara Kaman ikut terendam, lanjut Iswadi, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan normal.
Sampai saat ini, kata dia, puskemas masih terendam dengan ketinggian air 20-30 cm.
"Pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa, hanya saja untuk pelayanan rawat ini terpaksa kami rujuk karena ruangan perawatan masih terendam dan alat-alat untuk pelayanan rawat inap juga kami amankan sementara karena takut rusak akibat terendam," kata Iswadi. (*)