Surabaya (ANTARA) - Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hj Norbaiti Isran Noor mengatakan Provinsi Kaltim selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin masuk dan mau membangun provinsi ini.
"Bisa dilihat penduduk Kaltim kebanyakan bukan suku asli Kutai, namun mayoritas berasal dari suku Jawa," ujar Norbaiti di Surabaya, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa Kaltim sangat luas dengan letak geografis yang berjauhan dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya.
"Dari data yang ada, suku Jawa sebanyak 33 persen karena dulu banyak program transmigrasi pada zaman orde baru," terangnya pada saat kunjungan kerja ke TP PKK Jatim pada Senin (22/11).
Norbaiti terus menjelaskan, selain suku Jawa, suku terbanyak yang ada di Kaltim ialah suku dari Sulawesi Selatan dengan presentase 30 persen.
Sedangkan, untuk penduduk asli Kaltim hanya sebanyal 12 persen dan sisanya merupakan penduduk suku dari seluruh Indonesia.
"Saat ini yang banyak masuk ke Kaltim perusahaan tambang, minyak dan pupuk sehingga banyak suku-suku di Indonesia datang ke wilayah Kaltim dan hidup secara berdampingan," jelasnya.
Apalagi, ucapnya, Kaltim terpilih menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) baru, dimana akan semakin banyak orang dari berbagai suku yang akan masuk ke wilayah yang berjuluk Bumi Etam ini.
Kaltim selalu terbuka karena Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut pemindahan IKN bukan untuk kemajuan Kaltim, melainkan untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
Ia juga menambahkan, Indeks Desa Membangun (IDM) Kaltim berada di urutan ke enam, selisih satu dengan Jawa Timur (Jatim) yang berada di urutan ke lima. Terlebih Kaltim terpilih menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) barum
"Kami datang ingin melihat dan belajar agar tercetus ide dari sini yang bisa diakomodir kemudian dilaksanakan di PKK Kaltim," kata Norbaiti saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke TP PKK Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang disambut baik oleh Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak.