Jakarta (ANTARA News) - Bos MNC Grup, Hari Tanoesoedibjo, yang belum lama ini keluar dari Partai Nasional Demokrat, kini resmi bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
"Setelah berpikir dengan perhitungan yang sangat matang akhirnya Hari Tanoe bersama gerbong besarnya Minggu siang, menyatakan bergabung dengan partai Hanura di kantor DPP Hanura," kata Ketua DPP Hanura, Saleh Husin di Jakarta, Minggu.
Bahkan, kata Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR RI itu, Hari Tanoe telah membuat Kartu Tanda Anggota (KTA).
"Acara tersebut juga ditandai dengan ribuan pemuda yang akan secara sukarela membuat KTA di tempat yang sama," kata Saleh.
Menurut dia, bergabungnya Hari Tanoe beserta gerbong besarnya ke Partai Hanura, menjadi moment tersendiri dan bersejarah serta akan membawa partai ini melaju dengan kencang.
"Beliau mempunyai keinginan kuat untuk melakukan suatu Gerakan Perubahan dengan Hati Nurani guna memajukan bangsa ini," kata Saleh.
Bergabungnya Hari Tanoe diharapkan juga akan diikuti oleh pemuda-pemudi diberbagai daerah dan secara terus menerus.
Ketua Dewan Pertimbangan
Sementara itu, dengan disambut barongsai dan gelaran karpet merah, Hary Tanoesoedibjo, resmi menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hati Nurani Rakyat pasca pernyataannya bergabung dengan partai politik itu, di Kantor DPP Hanura, Jakarta.
"Kami punya prosedur untuk mengambil keputusan strategis dan penting. Saya laporkan, Hary Tanoe masuk partai kita dan menjadi ketua dewan pertimbangan," kata Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto.
Hary Tanoe telah disetujui secara aklamasi pada rapat pengurus harian Partai Hanura, yang diikuti 50 orang.
"Di sini saya jelaskan, semua aspirasi ditampung untuk menyusun visi misi kedepannya dan kami amanatkan kepada Dewan Pertimbangan Partai Hanura, Hary Tanoe," katanya.
Sementara itu, Hary Tanoe menjelaskan bergabungnya ke dalam Partai Hanura tersebut setelah melalui berbagai pemikiran yang matang.
"Saya telah berbicara dan diajak bicara oleh Hanura. Setelah itu, saya mempertimbangkan matang-matang perubahan untuk Indonesia secara maksimal. Singkatnya, saya memilih Hanura," katanya. (*)