• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kaltim
Kamis, 17 Juli 2025
Antara News kaltim
Antara News kaltim
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Pemkab Kubar lestarikan adat budaya demi identitas bangsa

      Pemkab Kubar lestarikan adat budaya demi identitas bangsa

      Rabu, 16 Juli 2025 13:09

      Dua spesies baru katak dari Pegunungan Meratus Kalimantan

      Dua spesies baru katak dari Pegunungan Meratus Kalimantan

      Rabu, 16 Juli 2025 10:11

      Mensos: 8 juta orang dikeluarkan dari data PBI BPJS Kesehatan

      Mensos: 8 juta orang dikeluarkan dari data PBI BPJS Kesehatan

      Rabu, 16 Juli 2025 6:39

      Balai Bahasa Kaltim lakukan penyelamatan dialek daerah yang terancam punah

      Balai Bahasa Kaltim lakukan penyelamatan dialek daerah yang terancam punah

      Selasa, 15 Juli 2025 20:01

      Masa orientasi siswa di Sekolah Rakyat, 15 hari

      Masa orientasi siswa di Sekolah Rakyat, 15 hari

      Senin, 14 Juli 2025 14:04

  • Seputar Kaltim
      • DPRD Kaltim
      • Penajam Paser Utara
      • Paser
      • Diskominfo Kaltim
      • Samarinda
      • Balikpapan
      DPRD Kaltim  bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      DPRD Kaltim bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      Selasa, 27 Mei 2025 20:45

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Senin, 5 Mei 2025 20:18

      Pemerintah didesak  perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Pemerintah didesak perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Sabtu, 26 April 2025 8:05

      Pemprov Kaltim  diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Pemprov Kaltim diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Rabu, 23 April 2025 9:06

      BPBD Penajam  diminta lakukan mitigasi bencana meminimalisasi dampak

      BPBD Penajam diminta lakukan mitigasi bencana meminimalisasi dampak

      Kamis, 17 Juli 2025 16:10

      Kabupaten Penajam-Yogyakarta  kolaborasi kembangkan ekonomi kreatif

      Kabupaten Penajam-Yogyakarta kolaborasi kembangkan ekonomi kreatif

      Rabu, 16 Juli 2025 13:33

      Kabupaten Penajam-BUMN Korea Selatan  kerja sama bangun pertanian

      Kabupaten Penajam-BUMN Korea Selatan kerja sama bangun pertanian

      Rabu, 16 Juli 2025 12:59

      Pemkab Penajam  bekali PPID tingkatkan keterbukaan informasi

      Pemkab Penajam bekali PPID tingkatkan keterbukaan informasi

      Rabu, 16 Juli 2025 11:58

      Pemkab Paser gelar konsultasi publik finalisasi RAD Pangan dan Gizi

      Pemkab Paser gelar konsultasi publik finalisasi RAD Pangan dan Gizi

      Selasa, 15 Juli 2025 16:27

      Pemkab Paser siapkan tunjangan bagi aparatur pemdes dan BPD

      Pemkab Paser siapkan tunjangan bagi aparatur pemdes dan BPD

      Jumat, 11 Juli 2025 19:31

      Diskominfo Paser perkuat akses internet desa realisasikan program Paser TUNTAS 2030

      Diskominfo Paser perkuat akses internet desa realisasikan program Paser TUNTAS 2030

      Kamis, 10 Juli 2025 18:34

      Pemkab Paser-DPRD sahkan Raperda RPJMD wujudkan Paser TUNTAS

      Pemkab Paser-DPRD sahkan Raperda RPJMD wujudkan Paser TUNTAS

      Selasa, 8 Juli 2025 19:35

      Wagub Kaltim tegaskan Koperasi Merah Putih siap beroperasi

      Wagub Kaltim tegaskan Koperasi Merah Putih siap beroperasi

      Rabu, 16 Juli 2025 8:05

      Pemprov Kaltim  prioritaskan beasiswa kepada mahasiswa daerah tertinggal

      Pemprov Kaltim prioritaskan beasiswa kepada mahasiswa daerah tertinggal

      Sabtu, 12 Juli 2025 21:05

      Pemprov Kaltim berkolaborasi perkuat pendidikan vokasi pertanian

      Pemprov Kaltim berkolaborasi perkuat pendidikan vokasi pertanian

      Sabtu, 12 Juli 2025 19:34

      Pemprov Kaltim ringankan SMK swasta lewat bantuan operasional

      Pemprov Kaltim ringankan SMK swasta lewat bantuan operasional

      Sabtu, 12 Juli 2025 18:46

      Anggaran pendidikan Gratispol Pemprov Kalimantan Timur

      Anggaran pendidikan Gratispol Pemprov Kalimantan Timur

      Kamis, 17 Juli 2025 15:15

      Deklarasi anti perundungan dan kekerasan di SLB Negeri Samarinda

      Deklarasi anti perundungan dan kekerasan di SLB Negeri Samarinda

      Kamis, 17 Juli 2025 15:12

      Ombudsman Kaltim  terima 253 aduan sepanjang Januari-Juni

      Ombudsman Kaltim terima 253 aduan sepanjang Januari-Juni

      Rabu, 16 Juli 2025 20:21

      Sekolah Rakyat Samarinda  mulai tampung 125 siswa baru SD-SMA

      Sekolah Rakyat Samarinda mulai tampung 125 siswa baru SD-SMA

      Rabu, 16 Juli 2025 16:20

      Pameran Alutsista TNI di Balikpapan

      Pameran Alutsista TNI di Balikpapan

      Kamis, 17 Juli 2025 15:54

      Pemkot Balikpapan berikan bantuan seragam sekolah gratis

      Pemkot Balikpapan berikan bantuan seragam sekolah gratis

      Kamis, 17 Juli 2025 15:08

      Kodam VI/Mulawarman berkomitmen kawal pembangunan

      Kodam VI/Mulawarman berkomitmen kawal pembangunan

      Kamis, 17 Juli 2025 14:20

      Polda Kaltim gagalkan pemerasan daring WNI ke remaja Swedia

      Polda Kaltim gagalkan pemerasan daring WNI ke remaja Swedia

      Rabu, 16 Juli 2025 16:29

  • Ekonomi dan Pariwisata
    • Presiden beberkan kesepakatan dagang dengan AS, beli pesawat sampai pertanian

      Presiden beberkan kesepakatan dagang dengan AS, beli pesawat sampai pertanian

      Rabu, 16 Juli 2025 14:10

      AS putuskan tarif impor 19 persen dari Indonesia, nol persen ekspor ke Indonesia

      AS putuskan tarif impor 19 persen dari Indonesia, nol persen ekspor ke Indonesia

      Rabu, 16 Juli 2025 8:09

      Pemerintah janji pungutan pajak di e-commerce tidak naikkan harga barang

      Pemerintah janji pungutan pajak di e-commerce tidak naikkan harga barang

      Rabu, 16 Juli 2025 6:34

      Insentif sebagai jurus jitu bangkitkan industri otomotif nasional

      Insentif sebagai jurus jitu bangkitkan industri otomotif nasional

      Selasa, 15 Juli 2025 20:08

      Pemkab Mahulu ajak Koperasi Merah Putih jadi simpul ekonomi desa

      Pemkab Mahulu ajak Koperasi Merah Putih jadi simpul ekonomi desa

      Selasa, 15 Juli 2025 17:34

  • Olahraga
    • 920 atlet  dari empat negara ikuti International Taekwondo di Kaltim

      920 atlet dari empat negara ikuti International Taekwondo di Kaltim

      Kamis, 17 Juli 2025 16:11

      920 atlet ikuti Kejuaraan Taekwondo Internasional 2025

      920 atlet ikuti Kejuaraan Taekwondo Internasional 2025

      Kamis, 17 Juli 2025 15:42

      PSSI segera buka lelang pengadaan jersi timnas

      PSSI segera buka lelang pengadaan jersi timnas

      Rabu, 16 Juli 2025 18:42

      Olahraga piring terbang hingga tarik tambang, jadi anggota KOI

      Olahraga piring terbang hingga tarik tambang, jadi anggota KOI

      Rabu, 16 Juli 2025 13:47

      Piala AFF U23: Indonesia lawan Brunei Darussalam

      Piala AFF U23: Indonesia lawan Brunei Darussalam

      Selasa, 15 Juli 2025 21:10

  • Umum
    • Kejagung tetapkan 4 tersangka kasus korupsi Chromebook

      Kejagung tetapkan 4 tersangka kasus korupsi Chromebook

      Rabu, 16 Juli 2025 6:49

      BGN klaim dampak MBG, indeks masa tubuh anak-remaja naik 15 minggu

      BGN klaim dampak MBG, indeks masa tubuh anak-remaja naik 15 minggu

      Selasa, 15 Juli 2025 15:35

      Menjaga Bumi, Mengabdi pada Negeri: Jejak Kepemimpinan Hasbi dari Tanoto Scholar ke Pengawas Lingkungan

      Menjaga Bumi, Mengabdi pada Negeri: Jejak Kepemimpinan Hasbi dari Tanoto Scholar ke Pengawas Lingkungan

      Selasa, 15 Juli 2025 15:18

      MA nilai perlindungan hukum bagi jaksa diperlukan tapi harus dibatasi

      MA nilai perlindungan hukum bagi jaksa diperlukan tapi harus dibatasi

      Selasa, 15 Juli 2025 15:13

      Operasi Patuh seluruh Indonesia dimulai, Polri ingatkan pengendara bawa surat lengkap

      Operasi Patuh seluruh Indonesia dimulai, Polri ingatkan pengendara bawa surat lengkap

      Selasa, 15 Juli 2025 11:21

  • IKN
    • Aset tetap Otorita IKN Rp1,4 triliun  hingga 2024

      Aset tetap Otorita IKN Rp1,4 triliun hingga 2024

      Senin, 14 Juli 2025 12:37

      Otorita: Anggaran pembangunan IKN disetujui Rp48,8 triliun, sampai 2028

      Otorita: Anggaran pembangunan IKN disetujui Rp48,8 triliun, sampai 2028

      Senin, 14 Juli 2025 11:07

      Otorita IKN minta Penajam selesaikan lahan warga Pemaluan

      Otorita IKN minta Penajam selesaikan lahan warga Pemaluan

      Sabtu, 12 Juli 2025 15:16

      Otirita IKN persempit ruang prostitusi di IKN dengan aturan ketat penginapan

      Otirita IKN persempit ruang prostitusi di IKN dengan aturan ketat penginapan

      Sabtu, 12 Juli 2025 12:39

      OIKN: Masyarakat umum berkunjung  ke IKN tidak dipungut biaya

      OIKN: Masyarakat umum berkunjung ke IKN tidak dipungut biaya

      Rabu, 9 Juli 2025 9:41

  • Foto
  • Video
    • Kodam Mulawarman siapkan SPPI jadi Komcad dan pimpin dapur MBG

      Kodam Mulawarman siapkan SPPI jadi Komcad dan pimpin dapur MBG

      Senin, 14 Juli 2025 13:50

      Polisi tertibkan praktik prostitusi di sekitar IKN

      Polisi tertibkan praktik prostitusi di sekitar IKN

      Jumat, 11 Juli 2025 18:05

      Skema hutan sosial bantu upaya reforestasi di Kaltim

      Skema hutan sosial bantu upaya reforestasi di Kaltim

      Jumat, 11 Juli 2025 15:45

      HUT ke-45 Dekranas usung pemerataan pembinaan perajin dan UKM

      HUT ke-45 Dekranas usung pemerataan pembinaan perajin dan UKM

      Rabu, 9 Juli 2025 16:50

      BGN latih ribuan SPPI pimpin SPPG di daerah

      BGN latih ribuan SPPI pimpin SPPG di daerah

      Selasa, 8 Juli 2025 20:32

Vaksinasi versus agama

Senin, 23 Agustus 2021 6:56 WIB

Vaksinasi  versus agama

Tangkapan layar - Vaksinolog yang juga dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, dalam Diskusi LKBN ANTARA bertopik "Kupas Tuntas Vaksin COVID-19" yang berlangsung secara virtual dari Jakarta (29/7/2021). (ANTARA)

Denpasar (ANTARA) - "Insyaallah, kondisi saya sekarang masih fit/sehat, tapi saya masih ragu dengan vaksin, antara halal dan haram, dan juga antara aman dan tidaknya, sebab banyak tetangga yang meninggal setelah divaksin," kata seorang teman.


Saat itu, ia bercerita tentang fenomena vaksinasi yang disaksikannya.

Seorang teman yang puluhan tahun tidak bertemu penulis itu mencontohkan di kampungnya, ada tiga tetangga yang meninggal dunia, lalu di kampung istrinya ada tujuh tetangga yang meninggal dunia. Bahkan, di kampung lain didengarnya ada puluhan orang yang meninggal dunia.

Lain halnya dengan teman lain yang sekitar setahunan tidak bertemu karena kondisi darurat COVID-19.

"Kalau saya, saya memang belum vaksin, tapi bukan karena apa-apa, cuma karena takut jarum suntik saja," kata teman yang melakoni profesi "driver online", setelah profesinya sebagai pemandu wisata harus "menganggur" akibat COVID-19.

Namun, penulis juga mempunyai teman yang meninggal dunia setelah vaksinasi selang 4-5 hari. Setelah menjalani vaksinasi siang harinya, pada malam harinya langsung panas dan panasnya tidak turun hingga keesokan harinya terpaksa dibawa ke rumah sakit, namun panasnya tidak turun juga hingga 3-4 hari dan akhirnya meninggal dunia.

Fenomena "kematian" pascavaksinasi itu "diluruskan" oleh seorang vaksinolog yang sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, dalam Diskusi LKBN ANTARA bertopik "Kupas tuntas Vaksin COVID-19" yang berlangsung secara virtual dari Jakarta pada 29 Juli 2021.

"Tidak ada vaksinasi yang menyebabkan kematian, karena fungsi vaksin justru untuk menumbuhkan kekebalan terhadap COVID-19 atau mencegah seseorang terpapar COVID-19. Tidak ada orang yang meninggal karena vaksinasi, karena orang yang meninggal setelah divaksin itu selalu dilaporkan ke Satgas COVID-19 untuk diteliti, ternyata hasil penelitian kasusnya menyimpulkan penyebab kematian umumnya bukan vaksinasi," katanya.

Menjawab pertanyaan dalam diskusi itu, ia menjelaskan penyebab kematian seseorang pascavaksinasi itu bukan disebabkan vaksin, melainkan dia sudah terpapar COVID-19 sebelum divaksinasi, namun tidak terlihat, karena dia mengalami OTG (orang tanpa gejala) dengan masa inkubasi 2-14 hari.

"Jadi, orang itu sudah terpapar COVID-19 duluan, tapi karena OTG, maka gejala COVID-19 itu tidak terlihat, maka dia merasa aman, lalu mengikuti vaksinasi dan setelah beberapa hari meninggal dunia. Ada juga yang meninggal pascavaksinasi karena kormobid penyakit lain, bukan disebabkan COVID-19," katanya.

Menurut dia, vaksinasi itu merupakan "pertahanan" dari paparan virus/penyakit, karena vaksin merupakan zat yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit.

Hal itu mirip protokol kesehatan, seperti masker, jaga jarak dalam kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun yang merupakan "ikhtiar lain" untuk mencegah ("bertahan") dari paparan COVID-19.

"Jadi, cara kerja vaksin itu membentuk kekebalan dalam diri seseorang bila ada penyakit. Vaksinasi itu juga sudah berlangsung puluhan dan bahkan ratusan tahun, seperti vaksin untuk cacar, hepatitis, campak, meningitis, dan sebagainya. Hasilnya, hampir 100 persen atau mayoritas orang aman setelah vaksinasi, hingga ditemukan obat," katanya.

Kaitan kematian dengan vaksinasi bisa dicek pada data Satgas COVID-19 Pemprov Bali pada 23 Mei hingga 4 Agustus 2021 yang mencatat 834 kematian yang meliputi 47 kematian terkait Vaksin Sinovac, 43 kematian terkait Vaksin AstraZeneca, dan 744 kematian tanpa/belum vaksin (Bali Post, 5 Agustus 2021).

Data itu menunjukkan 10,7 persen kematian yang bisa dikaitkan dengan vaksinasi tetapi 89,3 persen kematian justru terjadi karena belum vaksinasi.

Artinya, dampak vaksinasi masih dapat dikendalikan dibandingkan dengan tanpa vaksinasi, apalagi sejak akhir Juni 2021 ada varian baru COVID-19 yang mampu menyebar dengan sangat cepat dan dengan tingkat penularan cukup masif disertai dengan tingkat kematian yang sangat tinggi hingga 5-6 kali lipat dari penularan sebelumnya, apalagi data kematian yang ada itu juga sebagian besar sudah ada varian baru.

Untuk mengatasi keraguan, saat vaksinasi COVID-19 akan didahului dengan "skrining" atau pengujian yang ditandai dengan "wawancara" tertulis atau lisan serta pemeriksaan tensi darah, sehingga jawaban yang jujur dari peserta vaksinasi akan menentukan "pengendalian" dampak/efek vaksinasi itu sendiri. Misalnya, bila tensi darah cukup tinggi, maka solusinya adalah penundaan waktu vaksinasi hingga stabil.

Halal-Haram

Namun, teman yang kebetulan alumnus salah satu pesantren di Jawa Timur itu masih juga mempertanyakan lagi soal vaksin dari sudut pandang hukum Islam, karena ada yang menyatakan haram dan ada juga yang menyatakan halal, sehingga dia memiliki kesan bahwa vaksin adalah "subhat" (di antara halal-haram) yang sebisa mungkin dihindari.

Pertanyaan itu agaknya juga sudah terjawab oleh ulama muda K.H. Ma'ruf Khozin yang merupakan Direktur "Aswaja Centre" PWNU Jatim dan Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim dalam tulisan kolomnya bertajuk "Disuntik Vaksin Babi?" (Radar96.com, 24 Maret 2021).

Dalam kolomnya itu, alumnus Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri, Jatim itu, mengaku sempat berpikiran bahwa ketika divaksin dengan suntikan yang dicurigai mengandung babi adalah suntikan vaksin yang diambilkan dari dagingnya, darahnya, kulitnya, atau organ tubuh yang lain.

Ternyata, anggapannya salah total, setelah mendengar pemaparan dari seorang ilmuwan yang saat ini menjadi peneliti virus dan vaksin "Merah Putih", seorang doktor lulusan Jerman dan menjadi dosen di ITB.

"Maha benar Allah dalam Quran Surah An-Nahl ayat 43 yang memerintahkan untuk merujuk kepada ahlinya, bahkan juga perintah klarifikasi (QS Al-Hujurat ayat 6)," katanya.

Dari penjelasan ahlinya itu, ternyata vaksin dari Tripsin Pangkreas Babi adalah dengan cara mengambil dari pangkreas babi atau dari bagian protein di pangkreas itu diambil yang namanya Tripsin, kemudian dihancurkan. Bentuk Tripsin itu kecil dan tak kasat mata, serta dihancurkan.

Dari kaca mata Fikih, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata (hancur), maka sudah dimaklumi hukumnya yakni pengecualian. Pengecualiannya adalah najis yang tidak terlihat, maka tidak pengaruh (Ianah Ath-Thalibin 1/43).

"Apakah Tripsin ini yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia? Ternyata, bukan. Sekali lagi bukan. Tripsin ini untuk melepaskan inangnya karena menempel di pelat padat. Setelah itu, dalam waktu kurang lima menit, Tripsin harus dibersihkan dari inangnya agar inang ini tidak mati," katanya.

Selanjutnya, inang yang sudah terpisah dari Tripsin itu pun diisi kode genetik atau resep membuat virus. Di dalam inang tersebut tumbuh virus. Jumlahnya juga sedikit, cuma 10 mililiter, atau beberapa tetes dari air gelas mineral yang berisi 240 mililiter itu.

Inilah yang dibuat oleh Oxford, dibeli oleh banyak perusahaan, di antaranya AstraZeneca, lalu dikembangkan dalam penampungan besar seukuran ribuan liter, sehingga penghukuman secara Fikih juga sangat maklum.

Dari Abu Umamah Al-Bahili bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya air tidak najis kecuali bila berubah baunya, rasanya dan warnanya". (HR Ibnu Majah).

Akhirnya, virus dipanen dan dimurnikan dan dicampur dengan air lagi dalam jumlah yang besar dan bahan untuk siap disuntikkan. Semua proses produksi di atas hanya menggunakan unsur nonhewani atau dalam artian tidak ada unsur babi dalam bentuk fisik. Nah, vaksin dengan proses itulah yang siap disuntikkan.

Seperti halnya vaksin Meningitis. Saat anda mau umrah dan haji ke Arab Saudi perlu vaksin Meningitis sebagai syarat.

"Kalau suntik vaksin Meningitis mau, tapi giliran AstraZeneca tiba-tiba tidak mau? Padahal, Arab Saudi juga mengharuskan vaksin virus COVID-19 bila ada yang mau ke Arab Saudi," katanya.

Informasi dari sumber lalu menyebutkan pada 1918 terjadi Flu Spanyol yang mematikan dengan korban meninggal dunia mencapai 5-10 kali lipat daripada COVID-19, namun saat itu belum ada media sosial (medsos), sehingga relatif aman dari kegaduhan yang tidak perlu.

Kata kunci

Penjelasan ahli vaksin (vaksinolog) dan ahli agama (fikih) terkait dengan vaksinasi itu menjadi "kata kunci" bagi mereka yang masih ragu dalam setiap masalah, termasuk vaksin atau vaksinasi.

Ya, "bertanya kepada ahlinya" itu agar tidak terjadi salah informasi atau salah paham. Apalagi kesalahan dalam masalah agama bisa berakibat fatal dan berdampak teologis hingga akhirat.

Namun, ajakan untuk "bertanya kepada ahlinya" yang juga diajarkan Islam itu bukan perkara mudah di era medsos, karena medsos cenderung bukan melakukan kritik, namun cenderung melakukan cacian, apalagi kelemahan orang Indonesia adalah soal SARA, sehingga kritik sering melenceng ke cacian akibat soal SARA itu. Kritik itu terkait kebijakan/keputusan yang merugikan/menguntungkan publik, bukan personal seperti cacian yang tidak ada kaitan dengan publik sama sekali.

Ya, akhir-akhir ini, tantangan vaksinasi bukan sekadar soal teknis, tapi sudah masuk ranah SARA (suku/etnik, agama/teologi, ras/pribumi-nopri, antargolongan/strata) yang cukup marak dan bisa sangat gaduh, seperti vaksin babi (agama), penutupan masjid (agama), China (ras/non-pribumi), Madura (etnik), bisnis/jual beli vaksin (strata/kaya-miskin), dan seterusnya.

Bahkan, ada bumbu "politis" dengan membidik pemerintah sebagai "pihak salah". Akhirnya, "bumbu" politis yang bercampur dengan SARA itu dimainkan lewat medsos hingga mirip orang jatuh cinta atau orang benci (tidak pakai logika!). Bukan berarti kritik itu tidak boleh, namun kritik itu menyangkut kepentingan publik, bukan personal atau kepentingan bukan publik.

Apalagi, selain "bertanya kepada ahlinya", Islam juga mengajarkan pentingnya ikhtiar dan pentingnya bersikap "bicara positif atau diam" ("Barangsiapa percaya kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah berkata baik atau diam" - Hadits Riwayat Bukhari-Muslim).

Tentang pentingnya ikhtiar itu antara lain ada dalam kisah Nabi Musa saat berdialog dengan Tuhan. Nabi Musa bertanya tentang obat sakit gigi, lalu dijawab Allah untuk memanfaatkan rumput sebagai obat dan sembuh. Suatu saat, Nabi Musa sakit gigi lagi dan mengobati sendiri dengan rumput tapi sakitnya tidak sembuh, bahkan lebih parah. Nabi Musa pun bertanya kepada Allah yang dijawab bahwa ikhtiar itu tetap ikhtiar, tapi Allah-lah yang menyembuhkan, bukan rumput. Jadi, vaksin atau obat COVID-19 pun sebatas ikhtiar dan Allah-lah Yang Maha Kuasa dan Maha Menyembuhkan.

Dalam kaitan ikhtiar itu pula, Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk "bicara baik/positif atau diam" dalam menilai sesuatu. Bicara/menilai negatif itu bila benar berarti fitnah dan bila salah berarti gibah/menggunjing/cacian. Fitnah dan gibah itu sama-sama tidak dapat dibenarkan, karena fitnah itu lebih kejam daripada membunuh (al-fitnatu asyaddu minal qatl), sedangkan gibah itu setara dengan memakan bangkai saudara sendiri. Orang dibunuh, selesai ketika selesai pembunuhan. Tapi fitnah akan selalu terus bertebaran, apalagi ada medsos, maka diam itu lebih baik.

Dalam Ngaji Virtual Milenial bertema "Menyikapi Carut Marut Infodemik saat Pandemi" (Fanspage Facebook NU Online Jatim, 30/7/2021), pengasuh Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, K.H. Reza Ahmad Zahid (Gus Reza), mempunyai tiga resep untuk menghindari "jebakan" berita bohong (hoaks), terutama infodemik (hoaks terkait pandemi), yaitu "3-T" yang meliputi tabayyun, tawaqquf dan tajannubudzdzan. Hoaks diera Nabi Adam berisiko keluar dari Surga.

"Pertama, tabayyun (klarifikasi)," kata alumnus al-Ahgaff University Hadramaut Yaman tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 6 yang terjemahannya, "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu".

Kedua, tawaqquf, yakni sikap atau perbuatan untuk menahan diri dan tidak langsung mempercayai kabar yang kita terima. Tidak langsung kemudian digeneralisasi dari berita yang kita temukan.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Isra’ ayat 36 yang terjemahnya, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban".

Tawaqquf di sini juga bisa berarti menahan diri dengan bertanya kepada ahlinya. Dalam satu makalahnya, Imam al-Ghazali mengatakan, "lau sakata man laa yadri laqallal khilaf baynal khalqi. (Ketika orang-orang yang tidak tahu atau tidak memiliki ilmu itu diam saja, tidak banyak bicara, dan berkomentar, niscaya pertikaian dan perbedaan pendapat di antara manusia akan terminimalisasi)".

"Karut-marut permasalahan yang kita rasakan saat ini, termasuk faktornya adalah mereka orang-orang yang tidak tahu tentang duduk permasalahan, ikut menge-'share' (membagikan), mereka ikut berkomentar, sehingga mereka menjadi komentator-komentator yang 'zonk' tentang pengetahuan. 'Na’udzubillahi min dzalik'," ujar cucu K.H. Mahrus Aly ini.

Ketiga, tajannubudzdzan (menjauhi asumsi atau prasangka). Tajannubudzdzan di sini juga bisa berarti menahan diri dengan diam atau menjauhi prasangka/negatif.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 12. "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang".

Pewarta: Edy M Yakub
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Dari Telaga Mas ke Karang Rejo, hikmah COVID, madu, dan menjahit

Dari Telaga Mas ke Karang Rejo, hikmah COVID, madu, dan menjahit

12 Juli 2025 13:12

Jamaah haji Balikpapan dipantau 21 hari cegah COVID-19

Jamaah haji Balikpapan dipantau 21 hari cegah COVID-19

17 Juni 2025 14:50

Dinkes Balikpapan awasi jamaah haji cegah penyebaran COVID-19

Dinkes Balikpapan awasi jamaah haji cegah penyebaran COVID-19

16 Juni 2025 15:08

Dinkes Kaltim tegaskan  pentingnya kewaspadaan kasus baru COVID-19

Dinkes Kaltim tegaskan pentingnya kewaspadaan kasus baru COVID-19

14 Juni 2025 04:21

Kondisi satu pasien COVID-19 di RSUD AWS  membaik dan sudah pulang

Kondisi satu pasien COVID-19 di RSUD AWS membaik dan sudah pulang

11 Juni 2025 07:03

Pemkot Balikpapan tingkatkan kewaspadaan COVID-19 varian baru

Pemkot Balikpapan tingkatkan kewaspadaan COVID-19 varian baru

10 Juni 2025 11:40

Dinkes Kutim imbau masyarakat tetap waspada kasus COVID -19 varian baru

Dinkes Kutim imbau masyarakat tetap waspada kasus COVID -19 varian baru

10 Juni 2025 11:17

RSUD AWS Samarinda  tangani dua pasien positif COVID-19

RSUD AWS Samarinda tangani dua pasien positif COVID-19

9 Juni 2025 20:38

Terpopuler

Pemprov Kaltim  prioritaskan beasiswa kepada mahasiswa daerah tertinggal

Pemprov Kaltim prioritaskan beasiswa kepada mahasiswa daerah tertinggal

Produksi batu bara Kaltim  tak berdampak meski ekspor anjlok

Produksi batu bara Kaltim tak berdampak meski ekspor anjlok

Tanggapan Pemkot Balikpapan terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD

Tanggapan Pemkot Balikpapan terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD

Mahyunadi: Aparat pemerintah desa lakukan tes urine

Mahyunadi: Aparat pemerintah desa lakukan tes urine

Kadinsos Kaltim: Sekolah rakyat di Samarinda belum permanen

Kadinsos Kaltim: Sekolah rakyat di Samarinda belum permanen

Top News

  • 920 atlet ikuti Kejuaraan Taekwondo Internasional 2025

    920 atlet ikuti Kejuaraan Taekwondo Internasional 2025

    1 jam lalu

  • Deklarasi anti perundungan dan kekerasan di SLB Negeri Samarinda

    Deklarasi anti perundungan dan kekerasan di SLB Negeri Samarinda

    1 jam lalu

  • Kodam VI/Mulawarman berkomitmen kawal pembangunan

    Kodam VI/Mulawarman berkomitmen kawal pembangunan

    2 jam lalu

  • PSSI segera buka lelang pengadaan jersi timnas

    PSSI segera buka lelang pengadaan jersi timnas

    22 jam lalu

  • Pemkot Balikpapan bangun sekolah terpadu sebagai penyangga IKN

    Pemkot Balikpapan bangun sekolah terpadu sebagai penyangga IKN

    16 Juli 2025 14:59

Antara News kaltim
kaltim.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Seputar Kaltim
  • Ekonomi & Pariwisata
  • Olahraga
  • English Version
  • Lintas Daerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA