Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara kesiapsiagaan menghadapi perubahan musim kemarau dan penghujan serta simulasi penanggulangan bencana, di Halaman Kantor Bupati, Jumat.
Turut hadir dalam acara Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf, Ketua DPRD Awang Jacoeb Luthman, Kapolres AKBP I Gusti KB Harryarsana, Dandim 0906/Tgr Letkol (Inf) Dendy Suryadi dan perwakilan FKPD lainnya serta kepala SKPD di lingkup Pemkab Kukar.
Dalam sambutannya Rita mengatakan, upacara kesiapsiagaan dimaksudkan dalam rangka mengantisipasi dampak dari bencana alam yang mungkin akan terjadi, dengan tujuan diadakannya apel adalah untuk membangun sinergi serta mengkonsolidasikan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (SPPB) di Kukar.
Dengan kegiatan itu, katanya, diharapkan SPPB mempunyai langkah tindak lanjut yang sama dan selalu terkoordinir dengan baik dalam pelaksanaan tugas-tugas di lapangan.
"Kita semua menyadari, bahwa bencana alam tidak dapat dicegah, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana," katanya.
Untuk itu menurut Rita hendaknya SPPB dapat memberikan berbagai informasi kepada warga, khususnya masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. Sehingga dengan demikian masyarakat akan memahami apa-apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Menyikapi datangnya musim kemarau dan penghujan tahun 2013, Rita berharap kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa yang berada di kawasan rentan terjadinya bencana, baik bencana banjir maupun bencana tanah longsor untuk ekstra waspada dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.
Belajar dari pengalaman lalu pada awal tahun 2011 bahwa bencana banjir yang melanda di Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan bencana yang cukup besar karena bencana tersebut telah melanda 3 wilayah kecamatan, 21 Desa/Kelurahan.
Banjir yang melanda Kecamatan Muara Kaman merendam 1.019 rumah milik 2.340 kepala keluarga (KK) atau sekitar 8.091 jiwa, dan 226 hektar sawah. Di Kecamatan Kenohan banjir telah merendam 262 rumah milik 341 KK dari 1. 246 jiwa, dan 553 KK dari 2.089 jiwa menjadi korban banjir di Kecamatan Muara Wis.
Dalam kesempatan tersebut Rita berpesan kepada Camat sebagai perangkat daerah yang berada di wilayah, tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam yang akan terjadi.
Apabila terdapat tanda-tanda ataupun tingkat intensitas hujan yang tinggi, dia mengharapkan untuk segera melapor ke posko untuk mendapat tindak lanjut sebagaimana mestinya.
Selain itu kepada seluruh dinas terkait selalu dalam keadaan siaga serta mengoptimalkan koordinasi secara cepat dan tepat untuk mengamankan serta meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.
Bupati Rita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kukar agar berperan aktif dalam meminimalisir dampak bencana yang mungkin akan terjadi, antara lain dengan gorong royong membersihkan saluran air, selokan serta membersihkan lingkungan di sekitar.
Setelah apel kesiapsiagaan, acara dirangkai dengan penyerahan dana santunan kebakaran di kelurahan melayu dan kelurahan panji, atraksi senam perahu oleh Satgas Badan Nasional Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), simulasi penanggulangan bencana kebakaran oleh Satgas BPBD dan insfeksi alat–alat bencana, dapur umum dan simulasi pada Gedung kantor Bupati serta dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter tentang kegagalan teknologi dari di ruang Serba Guna. (dw/her)