Jakarta (ANTARA) - Sebagian mereka yang sembuh dari COVID-19 mengeluhkan nyeri sendi atau otot yang berlangsung lama bahkan lebih dari sebulan. Kondisi ini bisa jadi radang sendi atau arthritis, menurut pakar reumatologi asal India Dr. Parikshit Sagdeo.
"Pada pasien COVID-19, kebanyakan obat untuk mengobati rheumatoid arthritis digunakan, sehingga, banyak orang, termasuk para klinisi, menganggap pasien sembuh COVID-19 aman dari radang sendi. Tetapi kami melihat banyak pasien yang mulai menderita radang sendi selama fase pasca COVID-19," ujar dia seperti dikutip dari Times of India, Selasa.
Dia mengatakan, kondisi ini bahkan bisa terjadi ketika sudah tak ada infeksi di dalam tubuh. Menurut dia, bukan karena obat COVID-19 tetapi perubahan kekebalan tubuh akibat penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itulah bertanggung jawab pada kejadian arthritis.
Apabila Anda mengalami nyeri lutut atau sendi selama lebih dari empat minggu setelah pemulihan, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Konsultan reumatologi asal India, Dr. Saurabh Chahande mengatakan, virus SARS-CoV-2 menyebabkan gangguan rematik pada banyak pasien, sehingga kemungkinan peningkatan rheumatoid arthritis pasca COVID-19 tidak boleh diabaikan.
Penanganan nyeri sendi
Nyeri sendi atau arthritis mengacu pada berbagai kondisi yang melibatkan rasa sakit dan peradangan pada persendian. Dokter dapat meresepkan obat untuk menghilangkan rasa sakit akibat radang sendi ini, tetapi sebelumnya, ada cara alami yang bisa pasien lakukan.
Pertama, kelola berat badan. Berat badan Anda dapat berdampak besar pada gejala radang sendi. Bobot tubuh yang berlebih memberi lebih banyak tekanan pada persendian terutama lutut, pinggul, dan kaki Anda.
American College of Rheumatology and Arthritis Foundation (ACR/AF), seperti dikutip dari Healthline sangat menganjurkan Anda menurunkan berat badan terutama bila mengalami osteroarthirits (OA) dan kelebihan berat badan atau obesitas. OA terutama saat tulang rawan aus lalu menyebabkan tulang bergesekan, rusak dan radang.
Mengurangi tekanan pada persendian dengan menurunkan berat badan dapat membantu meningkatkan mobilitas, mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan pada sendi di masa depan.
Berolahragalah yang cukup. Kegiatan ini juga dapat mengelola berat badan Anda, menjaga sendi fleksibel memperkuat otot-otot di sekitar sendi Anda.
Ada beragam latihan berdampak rendah yang bisa Anda pilih seperti berjalan, bersepeda, tai chi dan beraktivitas di air seperti berenang.
Selanjutnya, cobalah lakukan terapi hangat dan dingin untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan artritis. Perawatan hangat bisa dengan mandi air hangat misalnya di pagi hari untuk membantu meringankan kekakuan.
Capsaicin yang berasal dari cabai dan biasanya menjadi komponen beberapa salep dan krim topikal bisa membantu memberikan kehangatan dan meredakan nyeri sendi. Anda bisa membeli salep seperti ini tanpa resep dokter.
Di sisi lain, perawatan dingin juga dapat membantu meredakan nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan. Cobalah untuk membungkus es atau sayuran beku dengan handuk misalnya lalu taruhlah pada sendi yang sakit. Jangan pernah langsung menaruh es atau benda beku langsung ke kulit.
Cobalah akupuntur. Praktisi mengatakan akupuntur bisa mengalihkan energi dan memulihkan keseimbangan dalam tubuh Anda, mengurangi nyeri artritis.
Meskipun tidak ada cukup bukti untuk mengonfirmasi manfaatnya, tetapi risiko bahayanya dianggap rendah. Pastikan Anda dirawat ahli akupunktur berlisensi dan bersertifikat.
Anda juga bisa bermeditasi untuk mengatasi rasa sakit. Teknik meditasi dan relaksasi dapat membantu mengurangi rasa sakit sendi dengan menurunkan stres dan memungkinkan Anda untuk mengatasinya dengan lebih baik. Selain itu, mengurangi stres juga dapat membantu menurunkan peradangan dan rasa sakit.
Selain itu, lakukan diet sehat. Pola makan yang menyertakan buah-buahan segar, sayuran, dan makanan utuh dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Ada beberapa bukti pilihan makanan dapat memengaruhi orang dengan OA dan Rheumatoid Arthritis (RA) yakni penyakit jaringan ikat sistemik yang mempengaruhi terutama sendi.
Pola makan nabati memberi Anda asupan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dengan menghilangkan radikal bebas dari tubuh.
Sementara itu, terlalu banyak konsumsi daging merah, makanan olahan, lemak jenuh, gula dan garam dapat memperburuk peradangan yang merupakan karakteristik dari arthritis.
Makanan ini juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan komplikasi lainnya, sehingga kemungkinan tidak bermanfaat bagi penderita radang sendi.
Coba tambahkan asupan kunyit. Salah satu rempah berwarna kuning atau oranye ini mengandung bahan kimia yang disebut kurkumin yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Penelitian menunjukkan kunyit dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan radang sendi.
Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter bila Anda ingin mencoba herbal untuk menghindari masalah kesehatan yang tak Anda harapkan.
Terakhir, pijat. Cara ini dapat memberikan rasa nyaman sekaligus membantu mengatasi nyeri dan ketidaknyamanan sendi.
Mintalah dokter untuk merekomendasikan terapis pijat yang memiliki pengalaman dalam merawat penderita arthritis. Sebagai alternatif, Anda bisa meminta ahli terapi fisik untuk mengajari Anda memijat sendiri.
Mengatasi nyeri sendi usai kena COVID-19
Selasa, 3 Agustus 2021 10:25 WIB
Pada pasien COVID-19, kebanyakan obat untuk mengobati rheumatoid arthritis digunakan, sehingga, banyak orang, termasuk para klinisi, menganggap pasien sembuh COVID-19 aman dari radang sendi. Tetapi kami melihat banyak pasien yang mulai menderita rada