Nunukan (ANTARA Kaltim) - Himpunan Pedagang Asongan Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur meminta petugas Administrator Pelabuhan membuat kartu identitas khusus bagi pedagang asongan.
Ketua Himpedas Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nurdin di Nunukan, Minggu, menjelaskan, selama ini pedagang asongan tertentu dilarang masuk di area pelabuhan berjualan.
Ia menambahkan, pedagang asongan Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan yang jumlahnya mencapai 236 orang itu sangat menggantungkan kehidupan keluarganya dengan berjualan aneka macam kebutuhan penumpang kapal, baik yang datang maupun yang akan berangkat.
Atas pertimbangan itulah, kata Nurdin, seyogianya petugas Adpel Kabupaten Nunukan membuatkan kartu identitas bagi pedagang asongan, agar mereka mudah dikontrol, demi keamanan dan ketertiban area pelabuhan.
Menurut dia, pedagang asongan yang berjualan di area pelabuhan selama ini telah terdaftar sebagai anggota Himpedas dengan mengikuti segala persyaratan yang telah ditentukan oleh pengurus dan anggota, yakni memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
"Semua pedagang asongan yang berjualan di area pelabuhan baik yang berada di luar dermaga maupun yang di dalam dermaga apabila ada kapal yang sandar telah terdaftar sebagai anggota Himpedas, sehingga kami dapat pertanggungjawabkan secara moral," ujar Nurdin.
Bukan hanya sekadar dilarang berjualan, dia mengatakan pedagang asongan juga seringkali mendapatkan perlakuan sewenang-wenang oleh petugas Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Adpel Kabupaten Nunukan dengan tindakan kekerasan.
Akibat dari tindakan tersebut, pedagang asongan merasa diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi walaupun dengan alasan demi keamanan dan ketertiban, kata Nurdin.
Bahkan, sebut dia lagi, pedagang asongan mengaku banyak dimintai setoran oleh petugas KPLP dan jika tidak mampu memenuhinya akan diusir keluar dari area pelabuhan khususnya yang berjualan di area dermaga pelabuhan.
Oleh karena itu, dia sangat mengharapkan adanya identitas bagi pedagang asongan agar memudahkan mengontrolnya apabila terjadi tindak kejahatan yang dilakukan oleh mereka.
"Kalau ada identitasnya yang diberikan akan memudahkan mengontrol mereka (pedagang asongan)," ujarnya.
Nurdin mengakui, tidak tertutup kemungkinan ada oknum pedagang asongan yang memanfaatkan situasi untuk melakukan tindak kejahatan.
Kabupaten Nunukan ini merupakan wilayah perbatasan yang rawan terjadinya tindak kriminal misalnya masuknya narkoba dari Malaysia dan upaya penyelundupan lainnya.
Namun dengan adanya kartu identitas yang dikenakan setiap masuk berjualan di dermaga Pelabuhan Tunon Taka, petugas lebih mudah mengetahuinya.
"Saya maunya harus ada kartu identitas bagi pedagang asongan yang bisa masuk dermaga dan kapal supaya kalau terjadi tindak kejahatan yang dilakukan oleh mereka gampang mengetahuinya," katanya. (*)
Pedagang Asongan Pelabuhan Butuh Kartu Identitas
Minggu, 13 Januari 2013 22:41 WIB
Kalau ada identitasnya yang diberikan akan memudahkan mengontrol mereka (pedagang asongan)