Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kaltim mengatakan, pembukaan tambak tak harus merusak lingkungan, namun tetap bisa ramah lingkungan dengan cara menanam mangorove di kawasan tambak.
"Cara yang hars dilakukan petambak adalah dengan memanfaatkan 40 persen lahan tambak sebagai kawasan budidaya ikan/udang sedangkan 60 persen lebihnya ditanami pohon mangrove," ujar Kepala BLH Kalimantan Timur (Kaltim) Riza Indra Riadi di Samarinda, Jumat.
Dalam jangka pendek, lanjutnya, hasil yang dicapai petambak memang tidak sebesar dengan tanpa menanam mangrove karena lahnnya harus dibagi dengan pohon mangrove, tetapi untuk jangkap panjang, hasilnya sangat menguntungkan karena jarang ada penyakit yang menyerang ikan.
Tidak adanya atau jarangnya penyakit yang menyerang pada ikan atau udang di lahan tambak yang memiliki cukup mangrove, karena adanya penyeimbang lingkungan dari pohon mangrove sehingga daya tahan air lebih kuat akibat dinetralisir oleh mangrove.
Pada 2013, katanya lagi, pihaknya akan membangun tambak percontohan ramah lingkungan tersebut, yakni bersamaan dengan pembangunan Pusat Informasi Mangrove (PIM) di Kawasan Delta Mahakam, Desa Tani Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pembangunan ini dimaksudkan agar ada kegiatan reboisasi terhadap tanaman yang hidup di kawasan pantai, terutama pengembangan tambak yang diisi udang dan ikan serta menanam bibit mangrove di tengah tambak.
Disinggung soal jumlah pohon mangrove dan pohon lain yang telah ditanam selama ini, Riza mengatakan bahwa realisasi penanaman pohon melalui gerakan Kaltim Green (Kaltim Hijau) telah melampaui target.
Asumsinya adalah jumlah penduduk Kaltim berdasarkan sensus penduduk 2010 sebanyak 3,5 juta jiwa, kemudian setiap jiwa menanam lima pohon, maka akan tertanam 17,5 juta pohon. Sementara mulai 2011 hingga Januari 2012 saja telah tertanam 67,5 juta pohon.
Kemudian realisasi untuk Program OBIT (One Billion Indonesian Trees) atau Program Penanaman Satu Miliar pohon yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Data mulai 31 Januari hingga Desember 2012, Kaltim telah menanaman 104.363.989 pohon.
Realisasi penanaman pohon tersebut bukan hanya dilaksanakan Pemprov Kaltim, tetapi berkat partisipasi gerakan penghijauan yang dilakukan TNI/Polri, LSM, pelajar dan mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan sejumlah perusahaan.
Rinciannya adalah dari sektor kehutanan penanamannya mencapai 23.036.592 pohon, meliputi kegiatan penanaman di Tahura Bukit Soeharto, penanaman di areal HTI, dan di Taman Nasional Kutai (TNK) Kabupaten Kutai Timur.
Kemudian untuk sektor non kehutanan, jumlah pohon yang ditanam sebanyak 44.508.085 pohon berjenis karet dan buah-buahan. Pohon-pohon tersebut tersebar di sepanjang jalan Balikpapan-Samarinda-Bontang, termasuk di Tahura Bukit Soeharto dan di TNK. (*)
BLH: Pembukaan Tambak Bisa Tetap Ramah Lingkungan
Jumat, 11 Januari 2013 12:36 WIB