Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pemprov Kaltim segera melakukan penyuluhan kepada peternak unggas untuk mengantisipasi kemungkinan terjangkitnya flu burung atau virus Avian Influenza (AI), pasalnya saat ini virus itu menyerang sejumlah unggas di Jawa.
"Kami segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama bagi peternak unggas tentang ciri-ciri unggas terserang AI. Sosialisasi juga harus dilakukan oleh Dinas Peternakan di kabupaten dan kota," ujar Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur (Kaltim) H Syaiful Akhyar di Samarinda, Senin.
Akhyar yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Edith Hendartie ini juga meminta kepada peternak agar segera melaporkan ke Dinas Peternakan di masing-masing daerah jika ditemukan beberapa unggas yang sakit atau mati mendadak.
Jika ada laporan, maka pihak terkait segera mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan. Selanjutnya guna mengetahui pasti apakah kematian unggas itu akibat virus AI atau penyebab lain, maka segera dilakukan uji lendir unggas di laboratorium.
Dia juga mengajak kepada masyarakat agar tidak takut mengkonsumsi daging maupun telur itik asalkan dimasak dengan benar. Sedangkan bagi peternak, dia mengharuskan tidak terlalu dekat memelihara unggas dekat dengan pemukiman, atau minimal berjarak 25 meter dari rumah peternak.
Peternaka unggas baik itik, ayam atau burung, sebaiknya rutin membersihkan kandang atau melakukan penyemprotan (disinfektan). Hal ini juga dapat mencegah terjangkitnya flu burung.
Terhadap kasus flu burung yang sedang menyerang itik di Jawa, kemudian berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, maka dia juga mengimbau agar masyarakat dan peternak di Kaltim mewaspadai penyebaran virus AI.
Surat yang ditujukan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, termasuk instansi yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten dan kota, sebagai langkah awal untuk kesigapan daerah terhadap berjangkitnya penyakit itu.
Selama ini, lanjut dia, itik merupakan jenis unggas yang tahan terhadap serangan virus AI, tetapi terhadap kasus AI yang menyerang sejumlah daerah di Pulau Jawa yang mengakibatkan puluhan ribu itik mati, pemerintah dan peternak harus lebih waspada.
Dia juga mengatakan bahwa hingga kini Kaltim tidak pernah memasok itik dari Jawa untuk kebutuhan konsumsi, kecuali untuk keperluan bibit. Sedangkan kebutuhan konsumsi itik bagi Kaltim cukup dipenuhi dari Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah.
Namun demikian, katanya lagi, antisipasi terhadap penularan flu burung harus tetap dilakukan agar di Kaltim tidak terjadi penyakit yang sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.(*)