Jakarta (ANTARA) - Seluruh anggota Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia mengajak warga untuk memulihkan demokrasi di Indonesia pada momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021.
Anggota Presidium Partai Hijau Indonesia (PHI) Dimitri Dwi Putra dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu mengatakan pesan "Reimagine, Recreate, Restore" yang menjadi tema dunia untuk Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 sangat sesuai dengan semangat dan esensi dari PHI.
"Kita tidak akan pernah bisa membersihkan apapun dengan sapu yang kotor atau memperbaiki apapun dengan perkakas yang rusak dan berkarat. Lingkungan hidup yang semakin rusak dan demokrasi yang kotor membutuhkan kekuatan politik baru dengan cara baru," kata milenial yang belum genap berusia 30 tahun tersebut.
Anggota Presidium PHI lainnya, Kristina Viri mengatakan ikhtiar PHI pada kepemimpinan kolekif-kolegial, afirmasi kepemimpinan politik pada kelompok muda dan perempuan, memuliakan konsekuensi dan transparansi dalam pengambilan keputusan, penerapan pendekatan holakrasi dan heterarki bukanlah gaya-gayaan.
"Kami percaya bahwa budaya politik baru harus diciptakan. Memang jadi berat tantangannya, tapi ini kudu dilakoni (harus dikerjakan)," ujar dia.
Tantangan yang berat itu, katanya, semakin berlipat ganda karena pulihnya lingkungan hidup dan demokrasi menuntut perubahan pada sumbu kekuasaan, sementara sumbu kekuasaan tidak memahami pentingnya menghindari malapetaka iklim di 2030 karena suhu Bumi akan melewati ambang batas aman kenaikan 1,5 derajat Celcius.
Di tengah banyaknya masalah yang dihadapi masyarakat sipil ini, anggota Presidium PHI Taibah Istiqamah mengingatkan seluruh anggota dan mengajak warga untuk fokus pada tantangan riil dalam memulihkan Indonesia, yakni administrasi politik. “Tenggat waktu PHI untuk mendaftar sebagai partai politik dan ikut pemilu semakin sempit. Kita masih butuh banyak dukungan untuk lolos," katanya.
“PHI adalah lengan politiknya masyarakat sipil, jadi kalau masyarakat sipilnya tidak aware terhadap tantangan politik elektoral, maka lengan politik ini akan sulit menciptakan perubahan. Waktu kita hanya beberapa bulan. Jika dalam beberapa bulan ini, kita bekerja sama dengan sungguh-sungguh, maka Insya Allah, target tersebut akan tercapai," ujar dia.
PHI ajak warga pulihkan demokrasi di Indonesia
Minggu, 6 Juni 2021 5:51 WIB
Kami percaya bahwa budaya politik baru harus diciptakan. Memang jadi berat tantangannya, tapi ini kudu dilakoni (harus dikerjakan),