Samarinda (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menyerukan aksi kolektif dalam momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang cerdas di setiap daerah, khususnya dalam meminimalisasi sampah plastik.
"Ini memang kecil, kita memisahkan sampah dan residu, tapi masyarakat harus ikut meminimalisir sampah di jalanan hingga selokan," ujar Seno Aji dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Samarinda, Kamis.
Ia menyoroti banyaknya sampah plastik seperti bekas es, sedotan, dan tusuk pentol di sepanjang Islamic Center yang berpotensi menyebabkan banjir akibat penyumbatan selokan.
Seno Aji mengimbau seluruh elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, pengemudi taksi, hingga wisatawan, untuk senantiasa menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
"Kalau punya sampah di mobil atau kendaraannya, jangan dibuang sembarangan," tegasnya.
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup kali ini, Pemerintah Provinsi Kaltim bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan aparat terkait juga melaksanakan pembersihan bersama. Ini merupakan upaya penyampaian pesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Dalam upaya penanganan sampah yang lebih komprehensif, Seno Aji mengungkapkan progres pembangunan pabrik daur ulang plastik di Kaltim.
"Kami bakal buat satu pabrik daur ulang plastik di Kaltim, kalau bisa di setiap kabupaten ada," katanya.
Pabrik ini diharapkan mampu memproduksi kompos dan biji plastik yang dapat diolah kembali menjadi produk daur ulang seperti ember. Diskusi terkait keberhasilan program ini sedang dilakukan dengan Pemerintah Jawa Timur yang memiliki contoh sukses serupa.
Selain itu, Pemprov Kaltim juga berencana menyiapkan pengangkut sampah elektrik bebas emisi. Kendaraan ini dirancang agar bisa menjangkau gang-gang kecil, sehingga mampu mengurangi penumpukan sampah di area permukiman padat.
Data pengumpulan sampah yang digelar Pemprov Kaltim pada hari ini di dua lokasi Samarinda menunjukkan, di Kompleks Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda terkumpul sekitar 236 kilogram sampah bernilai ekonomi, sementara di Kompleks Islamic Center jumlahnya berkisar 200 kilogram.
Seno Aji menegaskan bahwa Hari Lingkungan Hidup bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan moral, seruan aksi kolektif, dan momentum penyadaran bersama.
Mengusung tema "Hentikan Polusi Plastik", ia menekankan bahwa ini adalah wujud tanggung jawab kolektif dalam menjawab tantangan utama ancaman planet, meliputi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.
"Polusi plastik adalah bom waktu ekologis," ujar Seno meneruskan sambutan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.(Adv/Diskominfo Kaltim)