Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menyalurkan bantuan logistik, berupa makanan, pakaian, dan obat- obatan kepada masyarakat terdampak banjir di wilayah setempat.
“Empat kecamatan yang terdampak banjir sudah kami kunjungi dan telah diberikan bantuan logistik," kata Bupati Berau, Sri Juniarsih, dihubungi dari Samarinda, Selasa.
Banjir besar di Berau terjadi setelah meluapnya air dari dua sungai besar, yakni Sungai Kelay dan Segah hari kedua Lebaran, Jumat (14/5).
Luapan air disertai lumpur telah menggenangi empat kecamatan dari total 13 kecamatan di Kabupaten Berau.
Peristiwa tersebut menyebabkan lumpuhnya aktivitas perekonomian warga karena perkampungan terendam air dengan ketinggian 1,5-2 meter.
Musibah tersebut telah membawa dampak kepada 2.507 kepala keluarga (KK). Hingga saat ini, masih ada masyarakat yang belum tersentuh bantuan karena lokasi yang sullt dijangkau tim relawan.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, 15 kampung terkena imbas luapan sungai, yakni Long Beliu, Lesan Dayak, Muara Lesan, Merasa, Punan Segah, dan Long La’ai.
Selain itu, Long Ayap, Long Ayan, Tumbit Dayak, Tumbit Melayu, dan Inaran, serta Pegat Pukur, Long Lanuk, Meraang, dan Bena Baru.
“Hingga kini koordinasi dengan warga terus kami lakukan. kami berharap bantuan logistik ini bisa tersalurkan dengan baik,” kata Sri Juniarsih.
Ia mengatakan Pemkab Berau telah mendapat bantuan alat pendeteksi banjir dari perusahaan.
"Alat tersebut bisa mendeteksi lebih awal luapan air, sehingga memudahkan penanganan dampak musibah hingga penyaluran bantuan," katanya.
Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di antaranya BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, termasuk dengan relawan yang turut serta membantu proses pendistribusian bantuan.
“Total kerugian bencana banjir ini belum kami simpulkan, untuk sementara kami masih fokus penyaluran bantuan dan terkait jumlah warga terdampak akan terus di-'update' (diperbarui) oleh BPBD Berau,” kata dia.