Samarinda (ANTARA Kaltim) - Masyarakat di Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser mengeluhkan kurangnya tenaga guru agama Kristen dan Katholik yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) hingga SMA pada saat anggota DPRD Kaltim asal Dapil II, Maria Margaretha Rini Puspa, melakukan reses, 24-29 Agustus 2012.
"Bahkan ada sekolah yang tidak mempunyai guru agama Kristen dan Katholik. Ini menyebabkan banyak murid kesulitan mendapatkan nilai pelajaran agama Kristen dan Katholik. Persoalan ini sudah saya sampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sejak lama, sayangnya hingga kini belum mendapatkan tanggapan yang baik," kata Maria Margaretha Rini Puspa, Minggu (14/10), letika menjelaskan hasil reses di daerah pemilihannya.
Wakil rakyat yang mempunyai panggilan akrab Rini Nereng ini sangat berharap kebutuhan tenaga guru agama Kristen dan Katholik itu dapat dipenuhi Dinas Pendidikan setempat, sehingga semua murid dapat terpenuhi hak-hak mereka mendapatkan pelajaran dari guru agama masing-masing.
Sedangkan masyarakat Desa Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU mengharapkan pemerintah setempat memperjelas status tanah pemakaman Kristen, sehingga tak ada lagi kekhawatiran tanah tersebut bakal dialihfungsikan untuk kepentingan lain.
"Persoalan ini juga sudah cukup lama. Saya mengharapkan Pemkab PPU dapat memperjelas status tanah makam Kristen tersebut," kata Rini Nereng.
Selama reses, politisi Partai Damai Sejahtera (PDS) tersebut melakukan pertemuan dengan masyarakat
Kelurahan Sotek , Kecamatan Penajam dan Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, serta masyarakat Desa Sandeley, Kecamatan Kuaro dan Desa Kayu Ngo, Kecamatan Long Ikis, Desa Modang, Kecamatan Kuaro dan Kecamatan Tana Paser, Kabupaten Paser.
Selain itu, masyarakat Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Selatan dan Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.
Di samping aspirasi masalah pendidikan, masyarakat juga mengharapkan bantuan pengadaan sarana dan prasarana air bersih, yang merupakan kebutuhan vital mereka. Ini terutama di daerah pedesaan Kabupaten Paser, yang hingga sekarang belum mendapatkan layanan air bersih PDAM.
"Masyarakat Paser juga meminta perhatian soal infrastruktur jalan, yang banyak mengalami kerusakan parah, baik itu jalan poros menuju kota kabupaten maupun jalan-jalan di pedesaannya. Selain itu masalah penerangan jalan yang minim, sehingga membahayakan para pengguna jalan," kata politisi kelahiran Samarinda,12 Oktober 1967 yang selalu tampil cantik dan modis ini.
Kesulitan ekonomi dan minimnya penghasilan masyarakat di daerah pedesaan juga menjadi keluhan mereka. Pemerintah diharapkan memberikan bantuan dana untuk kelompok-kelompok tani dan ternak. Juga melaksanakan kegiatan penyuluhan-penyuluhan maupun kursus-kursus keterampilan bagi ibu-ibu, diharapkan nantinya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pada reses kali ini Rini Nereng sekaligus juga melakukan sosialisasi persyaratan pengajuan proposal permohonan bantuan sosial dan hibah berdasarkan Permendagri No 32 Tahun 2011 dan Pergub Provinsi Kaltim No 77 Tahun 2011.
Dia juga menyerahkan bantuan sembako untuk warga kurang mampu dan alat-alat tulis kepada anak-anak berprestasi.
"Saya akan berjuang maksimal mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat pada APBD 2013. Sedangkan aspirasi yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, saya akan berkoordinasi dengan bupati/walikota," kata Rini Nereng. (Humas DPRD Kaltim/adv/mir)
Masyarakat Keluhkan Kurangnya Guru Agama Kristen dan Katholik
Senin, 15 Oktober 2012 4:19 WIB