Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan sisi darat Pelabuhan Internasional Maloy di Kabupaten Kutai Timur, Kaltim saat ini siap dimulai, namun Pemprov Kaltim masih menunggu peletakan batu pertama secara simbolis yang direncanakan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Material sudah siap di lokasi, pekerja juga sudah siap, jadi nanti ketika Bapak Presiden melakukan gorund breaking (peletakan batu pertama) yang rencananya secara simbolis di Balikpapan pada 24 Oktober, maka semua pekerja langsung memulia aktivitasnya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Rabu.
Zairin mengatakan, pembangunan sisi darat itu antara lain untuk pengerjaan gedung workshop dan fasilitas lain yang dikerjakan oleh PT Maha Karuna.
Nilai yang digunakan untuk pembangunan gedung workshop ini sebesar Rp7,268 miliar dari APBD Kaltim 2012, sedangkan target tuntas pembangunannya adalah pada Desember 2012.
Setelah gedung workshop tuntas, lanjutnya, maka Pemprov Kaltim akan melanjutkan lagi pembangunan yang juga di sisi darat, yakni berupa gedung perkantoran tiga lantai dengan total nilai Rp30 miliar yang dianggarkan dari APBD Kaltim 2013.
Dana sebesar itu bukan hanya untuk pembangunan gedung perkantoran, tetapi juga untuk membangun fasilitas penunjuang seperti gedung untuk terminal pemadam kebakaran, masjid, jalan lingkungan, dan pos ke luar masuk pelabuhan.
Sedangkan untuk pembangunan pelabuhan dari sisi laut, lanjut dia, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau penandatangan perjanjian dengan PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) IV.
MoU tersebut telah dilakukan kedua pihak di Balikpapan pada 3 Oktober 2012. Isi perjanjian di antaranya, Pelindo IV akan menggulirkan anggaran sebesar Rp254 miliar untuk membangun fasilitas sisi laut.
"Jadi untuk pembangunan sisi laut nanti, semua biaya akan ditanggung oleh Pelindo IV. Bapak Gubernur Kaltim juga meminta agar pembangunan sisi laut itu dimulai pada 2013," ujar Zairin.
Posisi pelabuhan tersebut sangat strategis karena dekat dengan jalur perdagangan internasional atau berhadapan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II), sehingga keberadaannya sangat layak dikembangkan secara ekonomis.
Ground breaking Pelabuhan Maloy secara simbolis oleh presiden direncanakan spada 24 Oktober 2012, bersamaan dengan persemian operasional Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau di Balikpapan dan Bandara Kalimarau di Berau.
Selain itu juga akan dilakukan ground breaking terhadap perluasan terminal Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara Samarinda Baru (BSB) di Samarinda, Terminal minyak mentah Lawe-lawe di Penajam Paser Utara, dan dimulainya pembangunan pabrik Pupuk Kaltim (PKT) V di Bontang. (*)