Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sejumlah petani di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dalam beberapa bulan terakhir menggarap lahannya untuk ditanami kemiri, selain tanaman karet yang lebih dulu dikembangkan.
"Kami tertarik menanam membudidayakan Kemiri ini, karena saat ini sangat sekali ditemui pohon kemiri, dengan tujuan agar tidak punah padahal kegunaannya sangat banyak," kata Pitauw (59 tahun), petani asal Desa Sangkima, Minggu.
Menurut Pitauw yang asli suku Dayak, keinginan petani untuk menanam kemiri ini sangat tinggi, namun kesulitan mendapatkan bibit, bahkan bibit yang ditanam diperoleh dari meminta ke sesama petani yang lebih dulu menanam.
Para petani, katanya, sulit mendapatkan bibit kemiri sehingga hanya mendapatkannya dari petani lain yang sudah berbuah, kemudian kami bibitkan kembali di sekitar ladang dan halaman rumah. Setelah bibitnya bisa dipindahkan, batrulah ditanam kembali.
Pitauw mengatakan, saat ini dirinya telah menanam sekitar 1.500 bibit kemiri di atas kebun miliknya seluas dua hektare dan masih akan ditambah.
"Saya sudah menanam 1.500 bibit kemiri di lahan seluas dua hektare. Saya masih ingin menambah lagi kalau bibit saya sudah bisa dipindah," kata dia menambahkan.
Dikatakannya, warga suku Dayak yang tinggal Desa Sangkima ini, rata-rata memiliki tanaman karet dan sekarang mulai juga menanam Kemiri sebagai tanaman pilihan untuk jangka panjang.
Usia kemiri ini hanya empat tahun sudah mulai berbuah, bahkan kalau tumbuh bagus bisa hanya tiga tahun mulai belajar berbunga. Jadi tidak ada salahnya juga kalau petani mulai menanam tanaman lain selain karet.
"Kami di sini yakin dalam beberapa tahun ke depan kebutuhan kemiri akan terus meningkat dan harganya juga akan naik. Ya dari pada kebun kosong apa salahnya ditanam tanaman lain," katanya. (*)
Petani Sangkima Mulai Tertarik Menanam Kemiri
Minggu, 7 Oktober 2012 15:46 WIB