Tapin (ANTARA) - Sebuah alat penggali atau excavator yang sedang dibersihkan di jalan nasional antara Kandangan-Batulicin di Desa Batung, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, terseret tanah longsor susulan hingga masuk jurang sedalam puluhan meter, operatornya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa masih di jok kemudi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tapin, Sofyan, Sabtu, mengatakan, alat berat itu terseret ke jurang pada Jumat (15/1) sekitar pukul 16.30 Wita dan korban baru bisa dievakuasi Sabtu dini hari pukul 00. 30 Wita.
Operatornya bernama Marwan (38) warga Desa Durian Tabung, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ditemukan tidak bernyawa masih di posisi kemudi ekskavator yang tertimbun longsoran tanah di jurang sedalam sekitar 20 meter tersebut.
"Untuk alat belum diketahui itu milik siapa. Sekarang jalan dari Kandangan-Batulicin masih belum bisa dilalui, karena tertimbun longsoran tanah," ujarnya.
Penyebab longsornya tanah di daerah perbukitan itu akibat intensitas curah hujan tinggi yang terus mengguyur beberapa hari terakhir.
Kasi Intel Kodim 1010 Rantau, Kapten Inf Waloyo mengatakan, tanah longsor yang terjadi pada Jumat pukul 08.00 itu sebelumnya sudah dibersihkan oleh anggota Koramil 1010/07 Rantau dan jajaran Polsek Piani bersama masyarakat setempat menggunakan alat seadanya, hingga akses jalan itu bisa dilewati.
"Iya, benar kejadian itu. Setelah kami bersihkan, ekskavator dioperasikan ke lokasi itu dan terseret longsor masuk jurang," ujarnya. ***3***