Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Para petani pembudi daya rumput laut di Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengatakan kondisi gelombang di perairan masih besar sehingga sangat mengganggu kegiatan budi daya rumput laut.
"Gelombang laut di perairan Sangatta, masih besar sehingga sangat mengganggu, makanya untuk sementara kami hentikan menanam rumput laut," kata Rusdin, Senin.
Menurut Rusdin, 47 tahun, salah satu dari ratusan pembudi daya rumput laut, sejak dua bulan ini, seluruh pembudi daya rumput laut Teluk Lombok berhenti total menanam rumput laut.
Selama gelombang laut masih seperti ini, tidak ada yang bisa menanam. Bibit yang di sebar di tali-tali pembibitan akan terombang-ambing rusak.
"Percuma kami menanam kalau rumput laut nanti rusak, 'kan tidak bisa panen, yang rugi petani juga," kata Rusdin menambahkan.
Para petani pembudi daya rumput laut di Teluk Lombok ini berharap kondisi gelombang segera berakhir dan cuaca baik sehingga bisa lagi menanam di akhir bulan September ini.
"Kalau menurut hitung-hitungan kami di laut selama ini, diperkirakan bulan Oktober baru gelombang kembali normal dan bisa menanam," katanya.
"Jadi selama tiga bulan lebih ini kami menganggur, sedangkan biaya sehari-hari tidak berhenti, dari mana kami dapat biaya untuk kebutuhan dapur dan anak-anak sekolah," ujar Rusdin mewakili pembudidaya rumpur laut lainnya.
Untuk biaya hidup sehari-hari hanya mencari kegiatan lain, seperti menjaring ikan kecil di pantai dan pesisir teluk Lombok.
"Kami punya perahu itulah yang kami gunakan mencari ikan sehari-hari sambil menunggu kondisi normal untuk menanam rumput laut lagi," ujarnya. (*)