Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Selain pertemuan yang difasilitasinya, anggota DPRD Kaltim dari Partai Demokrat asal Dapil II, Hj Puji Astuti, juga kerap kali mendapat undangan menghadiri acara-acara petani dan nelayan pada reses di Balikpapan, PPU dan Paser, 24-29 Agustus 2012.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim ini antara lain diundang Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bangun Bersama, Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur yang mengadakan pelatihan pembibitan dan penanaman. Kegiatan ini dihadiri lebih kurang 100 orang.
Selain itu, Puji Astuti juga diminta menghadiri acara Kelompok Tani Margi Jaya, yang membudidayakan papaya di Manggar. Juga petani tambak kepiting soka dan bandeng di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur.
"Saya senang sekali, karena selama ini kelompok tani – kelompok tani yang dibantu melalui hibah dan bansos menunjukkan kemajuan. Bantuan infrastruktur jalan lingkungan dari provinsi juga membuat mereka bersemangat. Hampir 20 jalan lingkungan diperbaiki, terutama jalan pertanian dan nelayan, walaupun masih banyak infrastruktur pertanian di Balikpapan yang masih jauh dari sempurna," kata politisi berlatar belakang pengusaha konstruksi ini, Rabu (29/8).
Selama reses, wakil rakyat kelahiran Pati, 13 April 1959 ini juga melakukan napak tilas ke sejumlah majelis taklim. Tiga tahun lalu dirinya datang ke beberapa majelis taklim, sehingga untuk memenuhi pertemuan dan bisa bertatap muka dengan majelis taklim, dia harus napak tilas.
Waktu reses yang hanya enam hari tak memungkinkan Puji Astuti bertemu kostituen di tiga kabupaten dan kota, yakni Balikpapan, PPU dan Paser. Maka untuk mengefektifkan waktu, pertemuan cukup dilakukan dengan ketua, sekretaris, bendahara dan minimal lima anggota majelis taklim untuk menyerap aspirasi mereka.
"Dengan waktu tidak lebih 40 menit, dalam satu hari saya bisa bertemu 10 kelompok majelis taklim," kata ibu tiga orang anak ini.
Menyangkut Desa Wisata di Kelurahan Teritip, menurut Puji Astuti, warga setempat sangat mengharapkan bantuan pemerintah berupa infrastruktur untuk menunjang predikat Desa Wisata yang ditetapkan Menteri Pariwisata.
Beraneka ragam wisata ada di kelurahan tersebut, baik berupa pantai, perkebunan karet, perikanan, lamin kesenian dan kerajinan, satwa dan obyek lainnya.
"Hanya sayang tidak ditunjang infrastruktur yang memadai. Masih banyak jalan menuju lokasi wisata, belum diaspal. Contoh, jalan menuju budidaya tambak kepiting soka sekitar 265 hektar, masih berupa tanah sepanjang 1,5 kilometer," kata Puji Astuti.
Sedangkan warga Gunung Binjai Balikpapan, selain mengeluhkan persoalan jalan, juga meminta bantuan soal air PDAM yang belum masuk, mulai dari Manggar sampai Teritip.
Aspirasi warga Balikpapan lainnya berkaitan dengan saluran air yang minim, sehingga menimbulkan banjir. Juga kebutuhan SMA Negeri di Balikpapan Timur untuk menampung lulusan SMP yang semakin banyak.
"Saya juga sempat meninjau semenisasi jalan lingkungan bantuan provinsi di 20 RT di Balikpapan," kata Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Kaltim yang pernah menjadi pemain film laga ini.
Sementara pada reses di PPU dan Paser, menurut Puji Astuti, warga mengeluhkan kerusakan jalan negara, Infrastruktur yang masih sangat ketinggalan, contohnya di sekitar pabrik kayu Dongwa, jalan lingkungannya rusak.
"Juga korban kebakaran yang belum terlokalisir dengan baik," kata sarjana filsafat Universitas Gadjah Mada Yogjakarta ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/mir)