Samarinda (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Kalimantan Timur berencana mengembangkan Taman Sejati sebagai potensi wisata kreatif dengan konsep pasar terapung atau “Floating Market”.
Taman Sejati Samarinda terletak di puncak bukit rawa indah, Jalan MT Haryono Samarinda, dengan luas lahan kurang lebih 2 hektare dan dirasakan teduh serta nyaman pada sore hari.
Di bagian tengah taman terdapat danau yang air nya bening dan nampak segar saat kita berada di tengah tengahnya.
Kepala DLH Kota Samarinda, Nurrahmani mengatakan kondisi taman yang sebelumnya telah asri dengan tumbuhnya beberapa tanaman dan pepohonan, menambah daya tarik taman apabila tersulap dengan hadirnya pasar terapung yang direncanakan berdiri pada kolam yang biasa warga kunjungi guna melakukan aktivitas memancing.
"Kami ingin menawarkan taman ini kepada orang lain, agar pengelolaannya jauh lebih baik, yakni dengan konsep wisata teduh dan pasar terapung,"kata Nurrahmani.
Dia mengatakan saat ini Taman Sejati masih ditutup sementara karena masa pandemi COVID-19, selain sesuai edaran Walikota penutupan tersebut juga bertujuan untuk menekan angka penularan COVID-19.
"Selama penutupan ada kesempatan untuk melakukan pembenahan dan perawatan taman, sebelum kembali dibuka kepada masyarakat," jelasnya.
Nurrahmani mengatakan area Taman Sejati memiliki luas kurang lebih 2 hektar dengan fasilitas di antaranya jalur jogging, kolam, serta kebun yang memiliki jenis tanaman yang beragam. Beberapa tanaman sumbangan atas program Kusuma Cinta turut hadir di kawasan ramah lingkungan tersebut.
Selama penutupan, Nurrahmani mengimbau agar masyarakat tidak memasuki taman secara tanpa izin dan melakukan aktivitas yang dilarang seperti berenang.
Sebelumnya, masyarakat kerap kali nekat memasuki area melalui jalur belakang yang terhubung dengan pemukiman warga, kendati telah dibatasi oleh pagar kawat.
"Kami akan komunikasi dengan lurah dan camat setempat untuk memberikan pengertian. Bukan kita melepas tanggung jawab, kita antisipasi secara dini sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi,” katanya.
Sayangnya Nurrahmani belum bisa menargetkan kapan pasar terapung tersebut bisa terealisasi.
" Kami masih melakukan komunikasi kepada Pemkot Samarinda, sembari menawarkan kepada pihak ketiga yang berminat berinvestais di Taman tersebut," tegasnya.