Penajam Paser Utara (ANTARA) - Program Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman, dan Sehat (B2SA) dirancang Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur bisa memperkuat makan siang gratis dan kecukupan gizi yang menjadi salah satu program Presiden Prabowo Subianto.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Mustaha di Penajam, Minggu, mengatakan pemkab setempat mulai menerapkan program B2SA di sejumlah desa, sebagai upaya meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
"Program itu untuk ciptakan pola makan sehat beragam dan bergizi, khususnya bagi anak yang memiliki anak stunting dan berisiko stunting," katanya.
Program B2SA, kata dia, juga menjadi landasan dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat yang fokus pada peningkatan gizi, terutama untuk anak-anak.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengalokasikan dana program makan siang gratis dan kecukupan gizi, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) setempat, lebih kurang Rp40 miliar pada 2025.
Dia mengharapkan program makan siang gratis dan kecukupan gizi melalui Dinas Dikpora dan B2SA mampu sinergi dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak.
"Pemerintah kabupaten siap dukung program nasional untuk tingkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak," katanya.
Dalam program makan sehat dan bergizi, katanya, pemerintah pusat menargetkan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih kuat dan berdaya saing.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini masih menunggu kejelasan menyangkut pelaksanaan program makan siang gratis dan kecukupan gizi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, termasuk di tingkat kabupaten.
Pemerintah kabupaten juga menunggu petunjuk resmi menyangkut pembagian tugas di tingkat kabupaten, dengan pembentukan Badan Pangan Gizi Nasional.
"Komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk hadir membatu masyarakat dalam pemenuhan gizi terutama terdampak masalah stunting," demikian Mustaha.