Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Komisi III DPRD Kalimantan Timur meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan Kaltim segera memperbaiki infrastruktur jalan menjelang arus mudik Idul Fitri 1433 Hijriah.
"Banyak jalan rusak yang harus diperbaiki Dinas PU, demikian pula marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas, banyak yang mesti dibenahi Dishub, agar arus mudik Lebaran mendatang bisa lancar dan aman," kata anggota Komisi III DPRD Kaltim asal PKS Zaenal Haq di Samarinda, Rabu.
Menurut Zaenal, perbaikan jalan dan jembatan secara rutin harus dilakukan Dinas PU Kaltim demi keamanan dan kelancaran pengendara.
"Demikian pula dengan marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas sebagai penunjang jalan provinsi, harus disiapkan secara memadai oleh Dishub Kaltim," ujarnya.
Dia menambahkan, Dinas PU harusnya sudah membenahi jalan-jalan rusak yang rawan kecelakaan, terutama ruas jalan Kabupaten Paser-Kabupaten Penajam Paser Utara-Kota Balikpapan. Kemudian ruas jalan Samarinda-Bontang-Sangatta-Bengalon-Wahau hingga ke Berau.
Selain itu juga ruas jalan Samarinda-Tenggarong-Kota Bangun hingga Melak, Kutai Barat, serta ruas jalan Samarinda-Balikpapan yang menjadi akses penting masyarakat menuju Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang saat mudik ke luar Kaltim.
"Longsor di ruas jalan itu harus segera disingkirkan bahkan diperbaiki lagi sebelum lebaran," katanya.
Ia mengatakan, demi keamanan pemudik, Dishub Kaltim juga harus segera membenahi rambu-rambu jalan yang sudah tidak berfungsi dan memasang rambu-rambu baru, terutama pada ruas jalan yang rawan kecelakaan.
"Kalau perlu Dishub membuka pos pelayanan pemudik bersama polisi lalu lintas," ujarnya.
Selain itu, terminal angkutan darat dan laut juga perlu dibenahi agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal. Begitu pula dengan sejumlah bandara. Lonjakan penumpang perlu diantisipasi dengan cermat. Titik kemacetan serta kawasan rawan kecelakaan harus diidentifikasi dan diantisipasi sejak dini.
Dishub juga harus mengantisipasi kenaikan harga tiket transportasi darat yang mungkin dilakukan secara sepihak oleh perusahaan angkutan di terminal bus.
"Begitu juga untuk feri penyeberangan hendaknya diatur sedemikian rupa pelayanannya sehingga tidak ada antrean panjang yang berpotensi dimanfaatkan oleh para calo," kata Zaenal.
Ia menagatakan, hal penting lainnya adalah masalah keselamatan penumpang. Untuk angkutan darat perlu ada pos pengamanan di titik-titik yang dianggap rawan kecelakaan dan gangguan keamanan.
"Sedangkan untuk angkutan laut dan sungai perlu diantisipasi bagi setiap perusahaan pelayaran agar memenuhi standar keselamatan penumpang," katanya.
Keamanan terminal darat, pelabuhan dan bandara juga perlu diperketat melalui kerja sama dengan TNI dan Polri, sehingga arus mudik masyarakat ke kampung halaman dapat berjalan lancar, aman dan nyaman. (*)
Dewan Minta Infrastruktur Diperbaiki Jelang Arus Mudik
Rabu, 25 Juli 2012 19:46 WIB