Kudus (ANTARA) - Para wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati Objek Wisata Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah, meskipun masih dalam masa pandemi penyakit virus corona (COVID-19).
Hal itu, terlihat di kawasan objek wisata Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, dipenuhi dengan pengunjung dari berbagai daerah dan sebagian besar mereka memakai masker, Minggu (19/7).
Menurut salah seorang pedagang di kompleks Makam Sunan Muria Minianti di Kudus, Minggu, sejak beberapa pekan terakhir memang mulai terlihat ada lonjakan pengunjung.
"Khusus akhir pekan, memang terjadi lonjakan pengunjung secara signifikan," ujarnya.
Selain dirinya melihat langsung lalu lalang pengunjung yang melewati tangga, kata dia, lonjakan wisatawan juga bisa dilihat dari lalu lalang para penyedia jasa ojek motor menuju wisata Makam Sunan Muria.
Omzet penjualannya, kata dia, juga mulai ada peningkatan karena saat ramai bisa mencapai Rp100 ribuan lebih, sedangkan sebelumnya sama sekali sepi sehingga jarang sekali ada yang membeli barang dagangannya mulai dari parijoto, garut, pisang dan aneka buah-buahan asal Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kudus.
Andre, salah seorang peziarah mengakui sengaja berziarah ke Makam Sunan Muria saat akhir pekan karena libur kerja.
Meskipun masih masa pandemi, dia mengaku, tidak begitu khawatir karena dirinya bersama keluarga juga memakai masker, sedangkan saat di lokasi makam semua peziarah juga diminta mencuci tangan pakai sabun sebelum berwudu serta memakai masker dan harus menjaga jarak antar pengunjung.
"Saat di dalam makam memang ada pembatasan jumlah peziarah yang diizinkan masuk, sedangkan saat berdoa juga dibatasi waktunya agar bisa bergiliran dengan pengunjung yang lain," kata salah satu Petugas Jaga Kompleks Makam Sunan Muria Jamian.
Adanya lonjakan pengunjung, kata dia, terlihat saat akhir pekan saja, sedangkan hari biasa masih sepi.
Berdasarkan pantauan di tempat parkir yang berada di depan kawasan PKL Colo, tampak padat mulai dari mobil pribadi, minibus, hingga bus besar.
Saat perjalanan juga terlihat lalu lalang bus besar, ada yang baru menuju Makam Sunan Muria dan ada yang tengah perjalanan pulang setelah berziarah.
Kondisi tersebut berbeda jauh dengan kondisi pada akhir Juni 2020 di lokasi parkir cukup sepi pengunjung dan aktivitas penyedia jasa ojek juga terlihat sepi penumpang yang diangkut.
Sementara hari ini (19/7), terjadi antrean wisatawan yang hendak menggunakan jasa ojek agar lebih cepat menuju makam, dibandingkan harus berjalan kaki menaiki ratusan anak tangga. ***1***