Samarinda, 9/7 (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur H Awang Faroek Ishak menegaskan bahwa Pemprov Kaltim tidak pernah membedakan pengembangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Dalam siaran pers Pemprov Kaltim yang diterima ANTARA di Samarinda, Senin, Gubernur Awang Farouk mengatakan, PTS atau PTN keduanya memiliki misi yang sama, yakni mengurangi tingkat kebodohan di daerah dan mencerdaskan anak bangsa, termasuk mencetak tenaga kesehatan yang profesional seperti yang diprogramkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Wiyata Husada Samarinda (WHS).
Saat meresmikan Gedung Kampus Stikes WHS, Jalan Kadrie Oening Samarinda, Ahad (8/7), Awang Faroek Ishak mengatakan, pemerintah memberikan perhatian yang sama karena dirinya yakin bahwa perguruan tinggi di Kaltim mampu mencetak putra-putri daerah yang profesional.
Apalagi, ujarnya, yang diprogramkan Stikes dengan tujuan menciptakan tenaga teknis profesional di bidang kesehatan, tentu akan mendukung perkembangan pembangunan di daerah, sehingga kesehatan masyarakat dapat terjamin.
Karena itu, lanjut Gubernur, Pemprov Kaltim janji tidak akan membedakan antara PTN dan PTS dalam memberikan dukungan, baik dana maupun saran kepada perguruan tinggi.
Tidak adanya perbedaan tersebut, ujarnya, dibuktikan dengan memberikan bantuan biaya pembangunan gedung Stikes WHS dari dana hibah Pemprov Kaltim mencapai Rp4 miliar.
Dari bantuan tersebut diharapkan Stikes mampu menciptakan tenaga kesehatan yang profesional dan siap di tempatkan di mana saja di daerah ini. Lulusan Stikes diharapkan dapat berupaya melayani kesehatan yang bermutu.
Gubernur berharap, dukungan yang dilakukan Pemprov Kaltim tidak sia-sia, sehingga lulusan Stikes mampu menyukseskan program yang dilakukan Pemerintah Daerah, yakni sesuai dengan misi Kaltim mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlak mulia.
Sementara itu, Ketua Yayasan WHS, Mujito Hadi, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltim yang telah membantu melalui dana hibah pada 2011, sehingga gedung Stikes WHS bisa terbangun.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan tersebut saat ini mencapai Rp6,876 miliar, termasuk bantuan yang telah diberikan Pemprov Kaltim sebesar Rp4 miliar.
"Dukungan ini diharapkan bisa memberikan motivasi kepada 700 mahasiswa Stikes, baik yang sudah lulus satu angkatan maupun yang kini masih menjalani studi. Agar terus meningkatkan kemampuan pengetahuannya, sehingga mendukung program pembangunan kesehatan masyarakat di daerah," harapnya.
Peresmian ditandai penandatanganan prasasti oleh Gubernur Awang Faroek dan pemotongan pita yang disaksikan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yahya Anja. Hadir pula, Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim, S Adiyat dan sejumlah undangan lainnya. (*)
Gubernur: Pemprov Tak Bedakan PTN Atau PTS
Senin, 9 Juli 2012 9:18 WIB