Tangerang (ANTARA) - Komisi IX DPR RI mengapresiasi penerapan pelayanan video confrence secara one to many oleh BPJAMSOSTEK di tengah pandemi corona karena memberikan kenyamanan dan keamanan kepada peserta yang mengajukan klaim.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena di Tangerang Jumat menuturkan, COVID-19 berdampak pada pelayanan kepada masyarakat dari yang biasanya tatap muka menjadi adanya pembatasan.
Namun, di sisi lain juga mendorong terjadinya inovasi dalam pelayanan menuju revolusi industri 4.0 yang mengedepankan teknologi informasi dan lebih cepat serta efektif.
"Layanan di BPJAMSOSTEK ini sangat bagus karena mengutamakan protokol kesehatan," ujarnya saat meninjau secara langsung penerapan pelayanan one to many di kantor cabang BPJAMSOSTEK Cikokol Kota Tangerang bersama anggota Komisi IX lainnya yakni M. Yahya Zaini, anggota DJSN Subiyanto Pudin, Indra Budi Sumantoro, dan Paulus Agung Pambudhi, serta perwakilan dari Kemenko PMK.
Namun, ia meminta kepada BPJAMSOSTEK untuk terus melakukan evaluasi terhadap pelayanan ini agar masyarakat memahami sebab harus membawa kelengkapan berkas. Kemudian, kepada petugas yang memberikan pelayanan agar bekerja secara maksimal karena sistem kerja dapat terpantau dan menekan terjadinya penyalahgunaan kewenangan.
"Ini lebih transparan karena pimpinan bisa memantau pelayanan di setiap kantor cabang," paparnya.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan sebagai wujud normal baru dan peningkatan kapasitas layanan di kantor cabang yakni layanan video confrence secara one to many.
Bentuk layanan ini adalah, satu petugas Customer Service Officer (CSO) melayani empat hingga lima orang sekaligus dalam waktu bersamaan
"Selama masa pandemi ini kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta, dan saat ini kita sedang meninjau proses pelayanan offline di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Tangerang Cikokol untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik dan sesuai aturan pemerintah," jelas Agus.
Pihaknya juga membahkan bahwa pelayanan 'offline' ini tetap tidak mempertemukan petugas dan peserta secara langsung. Sebagian besar kantor cabang menggunakan terminal komputer yang terhubung dengan petugas melalui video conference.
Namun terdapat beberapa kantor cabang yang menggunakan sekat akrilik sebagai pembatas, karena mempertimbangkan keterbatasan luar gedung kantor.