Banjarbaru (ANTARA) - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim di Banjabaru, Kamis petang, mengatakan kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan berasal dari enam kluster.
Menurut Muslim, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Tim Gugus Tugas Kalsel, dari enam kluster tersebut, kluster Gowa sebanyak 137 kasus, kluster pasar tradisional yang berdasarkan hasil swab tercatat sebanyak 102 kasus.
Kluster pasar tradisional tersebut antara lain yaitu Pasar Sudimampir, Pasar Antasari, Pasar Binjai dan Pekauman.
Sisanya, kata Muslim, kasus COVID-19 juga berasal dari kluster Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan dari kontak pertama kasus COVID-19 di Kalsel.
Menurut Muslim, pada 18 Mei 2020, tim gugus tugas melakukan pelacakan (tracking) ke lima pasar tradisional tersebut dan hasilnya ke luar pada Kamis ini, sebanyak 102 orang dinyatakan positif.
Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin melakukan tes cepat (rapid test) massal di enam pasar secara serentak hasilnya terdeteksi 129 orang reaktif.
Jumlah tersebut berasal dari Pasar Lima ada 297 orang dites secara acak, hasilnya 30 orang reaktif dan nonreaktif 269 orang.
Kemudian Pasar Sudimampir, sebanyak 248 orang menjalani tes cepat, hasilnya sebanyak 21 orang reaktif dan nonreaktif 227 orang, berlanjut ke Pasar Lokasi kepada sebanyak 205 orang hasilnya sebanyak 6 orang reaktif dan 199 orang nonreaktif.
Kemudian Pasar Pekauman sebanyak 186 orang, hasilnya 12 orang reaktif dan sebanyak 174 orang nonreaktif. Selanjutnya Pasar Binjai sebanyak 180 orang, hasilnya 30 orang reaktif dan nonreaktif 150 orang, terakhir Pasar Lama sebanyak 245 orang hasilnya 30 orang reaktif dan nonreaktif 215 orang.
Menurut dia, tes massal di enam titik pasar ini disiapkan sebanyak 1.500 kit tes. Namun hanya 1.361 yang terpakai.