Kukar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kutai Kartanegara beserta seluruh warga masyarakat menunjukkan kerja keras dan dedikasinya mengantisipasi penyebaran dan penanganan COVID-19 di Kutai Kartanegara.
Tercatat pada 16 April 2020, Kutai Kartanegara zero atau tidak ada kasus positif COVID-19 setelah dua orang pasien terkonfirmasi positif sembuh.
“Terima kasih atas kerja sama semua. Angka kesembuhan Pasien COVID-19 Kutai Kartanegara mencapai 100 persen. Semoga ke depan kondisi di Kukar tetap bisa dipertahankan dalam kondisi zero positif COVID-19 dan jumlah ODP serta PDP secara perlahan bisa berkurang,” sebut Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah, Jumat (17/4).
Tetap pertahankan Physical Distancing atau jaga jarak fisik dan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk bersama menjaga Kabupaten Kutai Kartanegara agar terbebas dari pandemi COVID-19.
Sebab capaian ini selain peran Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kutai Kartanegara juga didukung peran seluruh warga masyarakat yang telah mematuhi himbauan dari Pemerintah.
Menurutnya, angka kesembuhan Pasien COVID-19 Kutai Kartanegara 100 persen karena ada kabar gembira mengenai kesembuhan 1 pasien positif COVID-19 di Kutai Kartanegara dengan nama Malia M Lenakoly (37).
Setelah sebelumnya 1 pasien terkonfirmasi positif lainnya atas nama Yuyun Nurhayati lebih dulu dinyatakan sembuh pada 5 April 2020.
Dia mengucapkan selamat kepada Ibu Amalia dan seluruh keluarga yang telah mendukung proses kesembuhan ini. Tidak lupa kepada seluruh tim medis dan tim pendukung lainnya, seluruh insan kesehatan yang telah berjuang dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kutai Kartanegara.
Pasien yang sembuh ini berasal dari Kluster Bogor yang telah dikonfirmasi melalui dua kali tes laboratorium dengan hasil semuanya negatif. Total hari perawatan pasien ini sejak masa isolasib mandiri selama 22 hari hingga dinyatakan negatif dan boleh dipulangkan.
Memasuk isolasi mandiri tanggal 22 Maret 2020, terkonfirmasi positif pada tanggal 30 Maret 2020, pemeriksaan swab kedua pada 4 April 2020 dengan hasil negatif, dan pemeriksaan swab ketiga pada tanggal 16 April dengan hasil negatif.
Dia berpesan kepada ibu Malia agar tetap menjaga kesehatan dan menjadi model contoh bagi keluarga dan masyarakat mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), tetap melakukan program jaga jarak secara fisik jika beraktivitas, dan meneruskan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan.