Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Anggota DPRD Berau Kurniadi menilai sarana dan prasarana pendidikan di kabupaten itu masih belum memadai sehingga peningkatan kualitas pendidikan menjadi terhambat.
"Hingga kini kendala yang dihadapi dunia pendidikan di Berau karena kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, seperti masih adanya bangunan sekolah yang rusak," ujarnya di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Sabtu.
Menurut dia, proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang menjadi harapan siswa dan guru, harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai dan memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar.
Standar sarana dan prasarana ini untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu, Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Standar sarana dan prasarana ini mencakup diantaranya, kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
Selain itu, kata politikus PDI Perjuangan itu, kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
"Karena itu kami harap Dinas Pendidikan Berau yang menangani masalah ini dapat bekerja lebih profesional dan tepat waktu agar tidak terjadi proyek luncuran setiap tahun," katanya.
Ia menambahkan, perencanaan serapan anggaran dunia pendidikan 20 persen dari APBD Murni yang belum selesai pada Mei 2012 dapat pula menghambat proses peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Berau.
"Bagaimana dunia pendidikan kita bisa cepat lebih maju, kalau perencanaan serapan anggaran dunia pendidikan 20 persen belum selesai seluruhnya. Sementara sarana dan prasarana tersebut sangat mendukung percepatan kualitas pendidikan, baik terhadap siswa maupun guru," katanya. (*)