Balikpapan (ANTARA) - Sehubungan dengan ditetapkannya Arab Saudi sebagai negara terjangkit virus corona atau Covid-19, maka Pemkot Balikpapan melakukan observasi ketat kepada jamaah umroh yang baru kembali ke Kota Minyak itu.
“Kita segera kedatangan 30 jamaah umrah. Tentu kita harapkan mereka sehat-sehat saja sehingga bisa diobservasi di rumah mereka masing-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty, Selasa petang.
Kecuali nanti ada yang sakit, maka sambil dilihat seberapa parah sakitnya, ada kemungkinan observasinya dipindah ke rumah sakit. Bahkan seandainya ke-30 orang itu juga sakit bersamaan, rumah sakit juga sudah siap.
Sementara ini di RS Kanujoso Djatiwibowo sudah menjalani observasi di ruang isolasi 4 warga Kota Minyak. Mereka 3 orang baru pulang dari beribadah umrah di Arab Saudi dan seorang pulang dari berlibur ke Korea Selatan.
Selain itu ada 3 lagi yang diobservasi di rumah dan dipantau oleh tim dokter Dinas Kesehatan dan dokter klinik perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja.
“Orang yang dipantau dokter perusahaan itu baru pulang dari penugasan, dinas, perusahaannya itu,” jelas Juliarty.
Menurut Juliarty, para jamaah umroh tersebut sudah berusia lanjut atau kelompok usia yang memang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Diketahui para penderita virus corona di China umumnya berasal dari kelompok umur ini, yaitu di atas 40 tahun, selain juga dari kelompok dengan umur yang sangat muda atau anak-anak.
Kedua kelompok ini rentan akan berbagai macam virus karena tidak memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang optimal. Pada kelompok umur tua, imunitas melemah karena secara umum juga telah terdapat penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi. Sementara pada kelompok umur yang sangat muda, sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna atau belum terlatih, sehingga rawan terinfeksi virus.