Tenggarong (ANTARA) - Hasil kerajinan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Samarinda, di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara disebut sudah mampu merebut peluang usaha.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim, Nor Baiti menyebut secara kualitas kerajinan yang dihasilkan sudah laik untuk dijual.
Saat anjangsana atau kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas II A Samarinda, di Tenggarong, Kamis (26/12) kemarin, dia sebagai kapasitas Ketua TP PKK Kaltim melihat banyak produk yang dipamerkan dan dijual semua hasil kerajinan warga binaan Lapas Kelas II A Samarinda.
“Hasil kerajinan mereka ini sudah siap untuk dipamerkan. Jika ada pameran di luar kota kita akan ikutkan,” katanya.
Sebagai Ketua Dekranasda Kaltim, sambung dia, tentu saja ini merupakan peluang. Walaupun mereka di dalam Lapas, Dekranasda bisa kerja sama untuk menampilkan produk kerajinan mereka.
Usai mengikuti rangkaian acara di Lapas Kelas II A Samarinda dia yang didampingi Ketua TP PKK Kaltim, Erni Makmur Hadi Mulyadi beserta segenap pengurus TP PKK Kaltim dan organisasi wanita lainnya, melihat berbagai hasil kerajinan hasil warga binaan melihay cara membuat sulam tumpar, maupun manik-manik.
“Ini merupakan permulaan dari kegiatan Lapas dan Dekranasda Kaltim untuk bekerja sama sehingga hasil kerajinan warga binaan dapat dijual dan mendapat tambahan pendapatan,” akunya.
Kunjungan sendiri dimaksudkan untuk melihat kegiatan kaum perempuan yang tinggal di Lapas harapannya dapat memberikan semangat baru sebagai perempuan Kaltim di momen Peringatan Hari Ibu ke 91 tingkat Provinsi Kaltim.