Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer VI Mulawarman Mayjen TNI Subekti meyakini ada bahan bakar minyak bersubsidi yang dijual ilegal di tengah laut sehingga akan berkordinasi dengan TNI AL untuk mengetatkan pengamanan teriorial.
"Saya percaya hal seperti itu ada," tegasnya seusai serah terima jabatan Pangdam VI Mulawarman antara dirinya dengan pejabat lama Mayjen TNI Tan Aspan di Markas Kodam VI Mulawarman, Balikpapan, Selasa (20/3).
Sebab itu, kata Panglima, ia akan segera berkoordinasi dengan para komandan Pangkalan TNI AL di Kaltim dan Kalsel yang menjadi teritorial Kodam VI Mulawarman. Terutama mulai dari Danlanal Balikpapan, Sangatta, dan Nunukan untuk mengetatkan pengamanan di laut.
"Koordinasi merupakan perintah langsung Presiden dan Panglima TNI," kata Mayjen Subekti.
Disparitas (perbedaan) harga yang sangat lebar antara BBM di Indonesia dengan di luar negeri membuat BBM Indonesia sangat menggiurkan untuk dijual ke penadah luar negeri.
Panglima Subekti sebelumnya menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan penyelewengan distribusi BBM di perbatasan, mengingat Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan Malaysia.
Di utara Kaltim berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah dan sebagian kecil Sarawak. Di sebelah timur laut, perairan Kalimantan Timur tidak jauh dengan Laut Sulu dan batas laut Filipina.
Menurut Panglima, di darat justru kecil kemungkinan BBM diselewengkan karena biaya angkutnya yang tidak ekonomis.
"Karena infrastruktur kita, jalan darat terutama, sangat jelek sehingga menurut saya kecil kemungkinan BBM diselewengkan lewat darat," jelas Panglima Subekti, sambil melayani permintaan foto bersama sejumlah tamu.
Harga premium di perbatasan, seperti di Kecamatan Long Bawan di kaki Pegunungan Muller, Kabupaten Nunukan, mencapai Rp20.000 per liter.
Menurut Yagun Bangau, kepala adat orang Lundayeh di Long Bawan, seringkali justru warga terpaksa membeli BBM dari Malaysia karena pasokan yang terlambat dari Nunukan atau Malinau.
"Jadi bagi kami agak lucu bila saudara-saudara kami di Jawa berdemo karena harga bensin akan dinaikkan pemerintah jadi Rp6.000 per liter. Kami di sini yang harus membeli bensin Rp20.000 per liter, mau demo kemana?" kata Bangau. (*)
Pangdam Mulawarman Ketatkan Pengamanan di Laut
Rabu, 21 Maret 2012 6:11 WIB