Ujoh Bilang (ANTARA) - Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang wilayahnya di Provinsi Kalimantan Timur berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia, tahun ini memiliki empat kampung (desa) dengan status Maju, mengalami peningkatan pesat ketimbang tahun sebelumnya yang masih nol desa Maju.
"Selain ada empat kampung dengan status Maju, ada pula peningkatan lain, yakni ada 16 kampung dengan status berkembang yang tahun sebelumnya hanya terdapat 9 kampung," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahulu S Lawing Nilas di ibu kota kabupaten, Ujoh Bilang, Senin.
Empat kampung yang berstatus Maju itu adalah Kampung Memahak Besar, Ujoh Bilang, dan Kampung Long Bagun Ulu. Tiga kampung ini ada di Kecamatan Long Bagun. Sedangkan keempat adalah Kampung Laham di Kecamatan Laham.
Bertambahnya kampung di Mahulu menjadi Berkembang dan Maju berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dikeluarkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini, katanya, tidak terlepas dari peran masyarakat, pemerintah kampung, pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Peran masing-masing pihak itu antara lain dari perwakilan masyarakat aktif mengikuti musyawarah perencanaan pembangunan, sehingga melalui usulan yang sesuai dengan kebutuhan prioritas baik terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun peningkatan SDM kemudian mampu mendongkrak nilai IDM.
Selanjutnya adalah peran pemerintah kampung bersama Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dalam menyetujui usulan, pola pelibatan unsur masyarakat dalam perencanaan hingga pelibatan dalam pembangunannya.
Berikutnya, kata Lawing, unsur penting dalam terdongkraknya IDM di Mahulu adalah dari supra desa, yakni mulai tingkat kabupaten hingga pusat yang mengalokasikan anggaran hingga pembinaan sesuai kewenangan masing-masing.
"Untuk tingkat kabupaten misalnya, Pak Bupati Bonifasius Belawan Geh melalui APBD Mahulu mengalokasikan anggaran sangat besar per tahun untuk mempercepat pembangunan kampung, sehingga anggaran ini jelas mempengaruhi pembangunan kampung," ucap Lawing.
Tahun ini saja, lanjutnya, dari APBD Mahulu dialokasikan senilai Rp115 miliar untuk 50 kampung yang terdiri dari Alokasi Dana Kampung sebesar Rp90 miliar kemudian berupa bantuan keuangan tercatat Rp25 miliar.
Kemudian dari APBN melalui dana desa (DD) pun diberikan tiap tahun, khusus tahun ini saja untuk 50 kampung di Mahulu menerima Rp72,48 miliar.
Adanya ADK, bantuan keuangan, dan DD yang diberikan tiap tahun itulah yang mendorong pertumbuhan kampung, sehingga jumlah kampung berstatus Tertinggal masih 23 dan yang dengan status Sangat Tertinggal tersisa 7 kampung, ditargetkan tahun depan tidak ada lagi.